35 Anak Tewas Terinjak-injak di Acara Pekan Raya Sekolah
Jakarta, Harian — Sebuah acara sekolah yang seharusnya menjadi momen kegembiraan berakhir dengan tragedi di Ibadan, kota terbesar ketiga di Nigeria, ketika massa membunuh sedikitnya 35 anak dan melukai enam lainnya.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Rabu (18/12/2024) di acara yang diadakan di Sekolah Menengah Islam Basorun oleh Wings Foundation dan Agigbo FM.
Polsek Oyo telah menangkap delapan orang yang dinyatakan bertanggung jawab atas kejadian tersebut, termasuk penyelenggara utama acara tersebut.
“Investigasi pembunuhan telah diluncurkan untuk menyelidiki sepenuhnya insiden tersebut,” kata Adewale Osifeso, juru bicara kepolisian Negara Bagian Oyo, menurut surat kabar tersebut. WaliJumat (20/12/2024).
Acara tersebut bertujuan untuk menarik ribuan pemuda dengan janji hadiah menarik seperti beasiswa dan hadiah lainnya. Menurut media lokal, lebih dari 5.000 anak diundang ke acara tersebut.
Namun situasi berubah menjadi kacau ketika massa dalam jumlah besar berkumpul di lapangan terbuka hingga terjadi saling berdesak-desakan hingga berujung maut.
Rekaman video di lokasi kejadian memperlihatkan anak-anak yang panik dan beberapa korban dibawa keluar dari kerumunan.
Gubernur Negara Bagian Oyo Seyi Makinde menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dalam postingan di media sosial X.
“Hati kami tetap bersama keluarga dan orang-orang terkasih yang terkena dampak tragedi ini. Semoga arwah orang yang meninggal beristirahat dalam damai,” tulisnya.
“Simpati kami ditujukan kepada orang tua yang kebahagiaannya tiba-tiba berubah menjadi kesedihan mendalam akibat kehilangan ini.”
Sementara itu, polisi terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui akar penyebab tragedi ini, termasuk apakah ada kejanggalan dalam penyelenggaraan acara atau kelalaian pihak penyelenggara.
Tragedi Ibadan menambah daftar panjang insiden mematikan terkait kerumunan massa di Nigeria, yang seringkali disebabkan oleh
Pada bulan Maret, dua mahasiswa tewas dan 23 lainnya terluka akibat terinjak-injak saat ribuan orang berkumpul untuk menerima bantuan beras di Universitas Negeri Nasarawa.
Pada bulan yang sama, empat wanita meninggal di luar kantor seorang pengusaha kaya di Bauchi saat menunggu distribusi uang tunai N5.000 untuk membantu memenuhi kebutuhan Ramadhan. Saat massa hendak mengumpulkan uang, terjadilah aksi terinjak-injak hingga mengakibatkan beberapa orang terinjak.
(menetas/menetas)
Artikel berikutnya
Kapal tanker bahan bakar meledak setelah beberapa kali tabrakan, menewaskan 52 orang
Post Comment