Bocoran Hashim, Ternyata Rencana Prabowo Bukan Bangun 3 Juta Rumah Aja
Jakarta, Harian – Presiden terpilih Prabowo Subianto akan membangun puluhan juta rumah saat menjadi Presiden RI periode 2024-2029. Ketua Satgas Perumahan Hashim Jojohadikusumo mengatakan, dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, Prabowo tidak hanya akan membangun 3 juta unit rumah saja, melainkan 5 kali lipat dari jumlah tersebut.
Prabowo sebelumnya menyatakan akan membangun 3 juta rumah. Dan ternyata, menurut Hashim, rencana tersebut direncanakan setiap tahunnya.
“Setelah kita pelajari perumahan, kita perlu memikirkan pembiayaannya secara besar-besaran, ternyata setelah dikaji, dari pada 3 juta per periode, kita ingin membangun 3 juta per tahun, yaitu dalam 5 tahun hanya 15 juta, Prabowo bangun 2×15 juta, itu 30 juta. Kami sangat ambisius: “Kami harus mempunyai cita-cita yang tinggi. Karena kita tahu kalau di Indonesia dengan target 15 juta, kita hanya bisa puas dengan 11 juta, kalau bisa 16 juta melebihi ekspektasi,” kata Hashim pada Dialog Eksekutif Real Estate Indonesia (REI) di Jakarta, Kamis ( 10/10/2024) .
Total sudah dibangun 3 juta unit rumah yang seluruhnya tersebar tidak hanya di perkotaan, tapi juga di perkotaan. Hashim mengatakan, tujuan pembangunan perumahan di pedesaan adalah agar perekonomian pedesaan dapat lebih berkembang, sehingga hanya kontraktor daerah yang dapat mengikuti program ini.
“Biar saya klarifikasi, 3 juta unit rumah per tahun itu harusnya untuk 10 tahun dan dilanjutkan, Insya Allah oleh penggantinya, setelah 10 tahun oleh Prabowo, entahlah, Mas Gibran atau siapa pun. Targetnya 1 juta di perkotaan setiap tahunnya sehingga ada 2 juta di perdesaan. “Kenapa angkanya seperti itu? Karena dari 75 ribu desa, jika kita membangun 20 rumah setiap tahunnya, kita akan menciptakan 80 lapangan kerja sehingga bisa menggerakkan perekonomian. “ucap Hasyim.
Oleh karena itu, pengembang besar dilarang menggarap proyek perumahan di desa. Sedangkan untuk 1 juta apartemen di pedesaan, pengembang besar bisa berperan, bahkan investor asing boleh masuk.
“Kalau mau Ciputra ikut, boleh masuk, mau 9 naga atau 90 naga kecil, silakan,” canda Hasyim.
Selain itu, Hashim juga meminta desain tersendiri untuk setiap rumah tempat tinggal di desa tersebut.
“BTN seharusnya membantu saya. Saya perintahkan Pak Nixon (CEO BTN) untuk tidak menggunakan desain yang sama dengan yang saya minta dari Aceh. Saya minta dia mendesain sesuai kearifan lokal, desain Aceh, tapi kami paham ada banyak suku. Toraja bisa mendesainnya, Bali juga bisa mendesainnya kalau dia. Kalau menyimpang dari ketaatan saya, saya kenal baik bosnya,” kata Hashim.
(Oh)
Artikel berikutnya
Video: Airlangga bantah rencana kenaikan utang hingga 50% PDB
Post Comment