Bos APINDO Beberkan 4 Jurus Utama Demi Swasembada Pangan
Jakarta, Harian – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menetapkan target Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 2027. Alasan Prabowo, pangan sangat penting bagi negara karena menentukan hajat hidup orang banyak dan sangat penting dalam menjaga stabilitas negara.
Hal ini pun menarik perhatian Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengatakan sektor pertanian Indonesia saat ini kalah bersaing dengan China dan Vietnam.
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB, kata dia, juga terus menurun. Yakni, dari lebih dari 30% pada tahun 1970an menjadi hanya 12,53% pada tahun 2023. Pertunjukan
Pertanian Indonesia, lanjutnya, rata-rata hanya 5,29 ton per hektar (ha). Angka ini tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam (6,1 t/ha) dan Tiongkok (6,5 t/ha).
“Sektor pertanian Indonesia harus mampu mengatasi perubahan struktural signifikan yang terjadi selama beberapa dekade terakhir,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Apindo, Kamis (19/12/2024).
“Hal ini mencerminkan berbagai permasalahan serius, antara lain kurangnya infrastruktur irigasi, kesalahan alokasi bantuan dan subsidi, serangan hama, dan kurangnya akses petani terhadap informasi, teknologi, dan pendidikan,” jelas Shinta.
Untuk itu, kata dia, diperlukan upaya strategis untuk mencapai swasembada dan meningkatkan daya saing pertanian Indonesia.
“Dunia usaha merekomendasikan 4 langkah strategis dasar. Pertama, membangun kemitraan antar petani melalui model loop tertutup yang inklusif untuk memungkinkan integrasi hulu dan hilir yang lebih baik. Kedua, membuat narasi pertanian tunggal dengan satu kata dan satu data untuk mendukung perencanaan yang lebih akurat,” jelasnya.
“Ketiga, mendorong adopsi benih berkualitas tinggi, mekanisasi, dan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas. Dan keempat, memperkuat dukungan pemerintah.
“Dalam pembangunan infrastruktur, pembiayaan pasca panen, subsidi pupuk yang berkeadilan, serta program penanaman kembali dan adaptasi iklim,” kata Shinta.
Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan sektor pertanian yang lebih inklusif, produktif, dan berkelanjutan.
Shinta mengatakan pencapaian swasembada pangan merupakan salah satu dari tujuh program strategis untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Melihat berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, APINDO telah merumuskan program strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Di antaranya pengolahan komoditas pada sektor-sektor strategis, penguatan UMKM secara konsisten dan terarah melalui pendekatan lima heliks, penguatan ekosistem ekonomi digital, optimalisasi sektor hijau, pencapaian swasembada pangan, penyederhanaan perizinan, peningkatan transparansi dan konsistensi kebijakan untuk mendukung pembangunan. iklim investasi, dan optimalisasi OSS-RBA (Online Single View Risk Based Approach),” kata Shinta.
(hari/hari)
Artikel berikutnya
Bos pengusaha memperingatkan: hati-hati! Semua pertumbuhan melambat
Post Comment