Bukan Jakarta, Warga RI Makan Beras Paling Banyak Ternyata Ada di Sini



ilustrasi-warteg-cnbc-indonesiamuhammad-sabki-6_169 Bukan Jakarta, Warga RI Makan Beras Paling Banyak Ternyata Ada di Sini




Jakarta, Harian – Badan Pusat Statistik (CSTA) mencatat rata-rata konsumsi beras per kapita bulanan tertinggi tidak terdapat di perkotaan, apalagi Jakarta.

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan pada Maret 2024 menunjukkan konsumsi beras nasional mencapai 6,50 kilogram (kg) per kapita per bulan dan pengeluaran mencapai Rp89.778.

Studi tersebut menemukan bahwa konsumsi beras di perdesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.

Konsumsi beras per kapita per bulan di perkotaan tercatat sebesar 6,06 kg dengan biaya Rp 83.964. Sedangkan di perdesaan mencapai 7,13 kg per kapita per bulan senilai Rp98.065.

Rata-rata konsumsi beras di Indonesia tertinggi terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Baik dari segi volume maupun biaya.

Konsumsi beras per kapita bulanan di NTT tercatat sebesar 8,81 kg. Secara nilai, konsumsi beras per kapita bulanan di NTT adalah Rp 130.791.

Sementara itu, konsumsi terendah dari segi nilai terdapat di Kepulauan Riau, dan dari segi volume terdapat di pegunungan Papua.

Konsumsi beras per kapita bulanan di Kepulauan Riau sebesar Rp67.209.

Sedangkan di pegunungan Papua tercatat 4,17 kg.

Bagian yang dapat dikonsumsi

Susenas Maret 2024 menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita penduduk Indonesia per bulan sebesar Rp 1.500.556. Angka tersebut melonjak 3,35% dibandingkan Maret 2023.

Pengeluaran per kapita bulanan di Jakarta, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Timur diketahui lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.

Dengan demikian, pengeluaran per kapita bulanan ketiga provinsi tersebut adalah Rp2.794.485, Rp2.109.071, dan Rp2.042.791.

Dari total pengeluaran bulanannya, masyarakat Indonesia menghabiskan rata-rata 50,10% untuk makanan. Angka tersebut meningkat sebesar 1,11% dari porsi belanja pangan Indonesia pada Maret 2023.

Penduduk Dataran Tinggi Papua dilaporkan menghabiskan sebagian besar pengeluaran bulanan mereka untuk makanan. Yakni mencapai 66,97% dari hasil Susenas Maret 2024.

Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2023. Apalagi, pada Maret 2023, porsi pengeluaran pangan penduduk Provinsi Papua (termasuk Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Dataran Tinggi) sebesar 57,36%.

Sebaliknya, penduduk Jakarta menghabiskan 39,66% pengeluaran bulanannya untuk makanan. Angka tersebut meningkat dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 37,82%.

“Sebagian pengeluaran pangan yang lebih rendah menunjukkan kondisi ketahanan pangan yang lebih baik,” BPS mengutip publikasi “Pengeluaran Konsumsi Penduduk Indonesia Menurut Provinsi Berdasarkan Susenas Maret 2024,” Rabu (23/10/2024).

Jika dipecah menjadi makanan dan minuman jadi versus bahan makanan dan minuman, Susenas pada Maret 2024 mencatat setiap bulannya warga Jakarta rata-rata mengeluarkan uang untuk makanan sebesar Rp476.836, sedangkan warga Dataran Tinggi Papua hanya mengeluarkan Rp55.742. Ini adalah rata-rata pengeluaran per kapita bulanan tertinggi dan terendah menurut kelompok produk.

Dan penduduk pegunungan Papua menghabiskan uang paling banyak per bulan di seluruh negeri untuk makanan dan minuman. Yakni mencapai Rp 1.027.221.

Penduduk Jawa Tengah termasuk kelompok yang pengeluaran pembelian makanan dan minumannya paling rendah, yaitu hanya Rp341.929.

(hari/hari)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: RI mencatat surplus perdagangan US$3,26 miliar pada September 2024



Artikel berikutnya

Video: BPS: Deflasi 0,03% pada Mei 2024


Post Comment