Daerah RI Ini Ketiban ‘Durian Runtuh’ Gegara Hilirisasi
Jakarta, Harian – Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut pengolahan nikel yang dicanangkan Presiden Joko Widodo berdampak positif terhadap perekonomian. Salah satunya yang terjadi di wilayah Maluku Utara, tempat kawasan industri pengolahan nikel berada.
Direktur Pengolahan Mineral dan Batubara Tidak Aktif Kementerian Investasi Hasim Daeng Barang mengatakan program pemurnian nikel yang digagas Presiden Joko Widodo dan saat ini dilanjutkan oleh Presiden Prabowo Subianto telah memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya produksi nikel. daerah.
Ia mengatakan, pengolahan nikel berkontribusi besar dalam mengurangi pengangguran di wilayah yang terdapat pabrik pengolahan nikel, meski pengangguran meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Sejak tahun 2019, tren pengangguran di kawasan industri tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan.
“Inilah dampak investasi pengolahan bahan baku nikel terhadap perekonomian nasional. Kita melihat angka pengangguran juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kalau kita lihat dalam satu tahun saja, memang ada peningkatan karena ada pertambahan jumlah penduduk. tapi kalau kita ambil data tahun 2019 sebelumnya, trennya akan turun bapak ibu,” ujarnya saat berdiskusi di Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Hasim mencontohkan, salah satu daerah yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi luar biasa adalah Maluku Utara. Selama pandemi Covid-19, wilayah ini mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 27%, jauh melebihi targetnya.
“Demikian pula kita melihat PAD setiap daerah yang terdapat industri pasti mengalami peningkatan laju pertumbuhannya, sampai-sampai Presiden Jokowi pernah menyampaikan bahwa di Maluku Utara, pada masa Covid, pertumbuhan ekonomi mencapai 27%, sudah melebihi target. ” “, katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, Maluku Utara sukses melaksanakan program hilirisasi. Dahulu wilayah tersebut hanya mengekspor bahan mentah berupa bijih nikel, namun berkat pengolahannya kini menghasilkan nikel dan kobalt, dua bahan penting untuk baterai kendaraan listrik.
Ia juga mencatat, pada Januari hingga September 2024, aliran investasi pada program pengilangan Malut mencapai Rp55 triliun. Alhasil, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara menjadi yang tertinggi di dunia, mencapai 20,49% pada tahun 2023.
“Jadi kalau tahun 2022 lebih tinggi lagi, sekitar 24%, tentu itu dampak dari program hilirisasi,” ujarnya saat membuka 14 penyalur BBM harga flat cluster Maluku di Ternate, Maluku Utara, Rabu. (30/10/2024).
Oleh karena itu Huliot mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pelaku usaha, untuk dapat mengikuti kegiatan lanjutannya. Sebab, kebijakan pemerintah adalah setiap investasi yang masuk harus menarik dunia usaha di daerah.
“Jadi jangan sampai perusahaan-perusahaan besar masuk tanpa peran serta dunia usaha di daerah, karena akan menyikapi kondisi perekonomian yang semakin timpang di daerah,” ujarnya.
(pgr/pgr)
Artikel selanjutnya
AS akan membiayai pengembangan semikonduktor RI
Post Comment