Ekspor Barang RI Banjiri India, China, hingga Amerika Serikat
Jakarta, Harian – Pada September 2024, Indonesia mengekspor sejumlah barang senilai US$22,08 miliar, naik 6,44% dari US$20,74 miliar pada bulan yang sama tahun lalu. Barang-barang tersebut mengalir ke sejumlah negara mulai dari India, China hingga Amerika.
“Tiga negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok, Amerika, dan Jepang,” kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Pada September 2024, ekspor andalan Indonesia yang membanjiri beberapa negara tujuan adalah batu bara senilai US$2,54 miliar, naik 15,04% year-on-year atau year-on-year (YoY).
Berikutnya adalah produk besi dan baja dengan nilai ekspor US$2,20 miliar turun 4,9%, serta minyak sawit mentah dan turunannya dengan nilai ekspor US$1,38 miliar turun 4,9%. tahun.
Ketiganya berkontribusi atau menyumbang 29,27% terhadap total ekspor nonmigas Indonesia pada September 2024, kata Amalia.
Berdasarkan kode HS dua digit, barang yang akan berdampak besar terhadap perkembangan ekspor pada tahun 2024 antara lain lemak dan minyak hewani atau alarm HS 15 yang menyumbang 9,5% dari total ekspor yang mencapai US$1,98 miliar.
Negara tujuan ekspor utama kode HS 15 adalah India, Pakistan, dan Bangladesh. Produk yang dikandungnya adalah cairan minyak sawit, minyak sawit olahan dan mentega.
Kemudian untuk bijih logam, terak, dan abu dengan kode HS 26 senilai 709,39 juta dollar AS, pangsanya sebesar 3,39%. Negara tujuan ekspor antara lain Korea Selatan, Filipina, dan Tiongkok yang bahan bakunya antara lain bijih tembaga, perhiasan zirkonium, terak, abu, dan residu.
Mesin dan peralatan listrik dengan kode HS 85 yang pangsanya terhadap total ekspor sebesar 6,12%, nilai ekspor mencapai 1,28 miliar dollar Amerika. Negara tujuan termasuk AS, Korea Selatan dan Jepang, dengan LCD, LED dan jenis panel layar datar lainnya, modem termasuk modem kabel dan kartu modem, dan lithium-ion selain paket baterai.
Secara keseluruhan, negara dan wilayah tujuan utama ekspor nonmigas atau komoditas migas diserap oleh Tiongkok atau Tiongkok, dengan pangsanya mencapai 25,56% dari total ekspor nonmigas hingga September 2024. Kemudian Amerika Serikat 10,60%, Jepang 7,41%, ASEAN 18,71%, Uni Eropa 7,44% dan lainnya 30,28%.
“Setiap tahun nilai ekspor ke Tiongkok, Amerika, dan Jepang meningkat. Diperkirakan masing-masing sebesar 5,35 miliar dolar AS, 2,22 miliar dolar AS, dan ke Jepang sebesar 1,55 miliar dolar AS,” kata Amalia.
(haa/haa)
Artikel berikutnya
RI kembali kalah dalam perdagangan dengan China, namun tetap menghasilkan uang melawan AS
Post Comment