Geng Negara Barat Kuliahi China tentang HAM, Beijing: Ngaca soal Gaza!
Jakarta, Harian – Dinamika hubungan negara-negara Barat dan Tiongkok terus memasuki babak baru. Baru-baru ini, kedua kekuatan dunia tersebut terlibat dalam perselisihan mengenai dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Beijing di Xinjiang terhadap komunitas Muslim Uyghur.
Perdebatan ini terjadi di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa. Mereka membahas laporan PBB yang dirilis dua tahun lalu yang mengatakan “penahanan diskriminatif” yang dilakukan Tiongkok terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Permasalahan tersebut kemudian diangkat kembali dalam forum tersebut oleh Duta Besar Australia untuk PBB James Larsen yang mewakili Australia, Amerika Serikat (AS), Kanada, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Islandia, Jepang, Lithuania, Belanda, Selandia Baru, Norwegia. , Swedia dan Inggris . Dia mengatakan Tiongkok perlu mengatasi laporan dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
“Kami menyerukan Tiongkok untuk menghormati kewajiban hak asasi manusia internasional yang telah mereka terima secara sukarela dan melaksanakan semua rekomendasi PBB,” katanya. ReutersRabu (23/10/2024).
“Ini termasuk pembebasan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang di Xinjiang dan Tibet, serta klarifikasi segera mengenai nasib dan keberadaan anggota keluarga yang hilang.”
Tiongkok pun bereaksi tajam terhadap pernyataan ini. Duta Besar Tiongkok untuk PBB Fu Cong pada hari Selasa menuduh faksi-faksi Barat menggunakan “kebohongan” untuk memprovokasi konfrontasi.
“Situasi hak asasi manusia yang harus menjadi perhatian utama komite tahun ini tidak diragukan lagi adalah situasi di Jalur Gaza,” katanya.
“Australia dan AS, di antara beberapa negara lainnya, meremehkan situasi mengerikan ini sekaligus menyerang dan memfitnah Xinjiang yang damai dan damai.”
Milisi Palestina Hamas diketahui menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang. Sekutu AS, Israel, membalas di Gaza, di mana pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 42.000 orang terbunuh dan hampir semua penduduk di wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta jiwa itu melarikan diri.
“Jika jumlah korban tewas di Gaza tidak cukup untuk membangkitkan hati nurani beberapa negara Barat, maka pembelaan mereka terhadap hak asasi manusia Muslim hanyalah sebuah kebohongan besar,” tambah Fu.
(menetas/menetas)
Artikel selanjutnya
Rusia dan Tiongkok siap memveto resolusi gencatan senjata AS di Gaza
Post Comment