Inikah Alasan Prabowo Larang Pejabat Jor-Joran Proyek Mercusuar



indonesia-cabinet-retreat_169 Inikah Alasan Prabowo Larang Pejabat Jor-Joran Proyek Mercusuar




Jakarta, Harian – Presiden Prabowo Subianto menjalankan pemerintahan dengan anggaran terbatas. Bahkan pada rapat pertama pemerintah, Rabu (23/10/2024), ia memberikan instruksi terkait penghematan dan efisiensi.

Misalnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas ditugaskan untuk mengkaji seluruh proyek yang ada di pemerintah. Prabowo tidak ingin ada lagi proyek mercusuar di pemerintahannya.

“Pelajari semua proyek, tidak ada proyek mercusuar. Semuanya ditujukan pada pidato saya di hari pelantikan saya,” kata Prabowo.

Begitu pula dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang diperintahkan memantau penyaluran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di kementerian. Ia meminta Sri Mulyani mengambil kegiatan yang bersifat seremonial untuk dimanfaatkan bagi pembangunan dan kesejahteraan.

“Saya minta detailnya tentang acara-acara seremonial, seminar, terlalu banyak master class, konferensi, perjalanan ke luar negeri yang harus dikurangi,” kata Prabowo dalam pidatonya di rapat kabinet.

Anggaran terbatas

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianti mengatakan, arahan efisiensi yang diajukan Prabowo pasti ada alasannya. Ia menduga Prabowo sadar kebutuhan anggaran program pemerintahannya sangat besar, sedangkan APBN terbatas.

Oleh karena itu, kata dia, Prabowo ingin memastikan anggaran negara digunakan untuk program inti pemerintah. Oleh karena itu, perlu dipastikan hal ini sejalan dengan program prioritas, kata Telisa seperti dikutip, Minggu (27/10/2024).

Telisa yakin Prabowo sadar betul akan keterbatasan anggaran pemerintah. Apalagi, Prabowo sudah menjabat Menteri Pertahanan selama 5 tahun. Dengan demikian, Prabowo memahami ada anggaran yang bisa digunakan lebih efektif.

“Dan tentu saja para penasihatnya memberikan informasi kepadanya,” kata Telisa.

Seperti diketahui, pada tahun 2025 APBN (tahun pertama Prabowo) diwarnai belanja mencapai Rp3,621 triliun. Sedangkan belanja kementerian/lembaga mencapai Rp 1,160 triliun.

Meski anggaran tahun 2025 lebih tinggi dibandingkan tahun 2024, pemerintahan Prabowo diperkirakan akan menghadapi ruang anggaran yang terbatas. Anggaran tahun pertama Prabowo akan menggunakan Rp552 triliun untuk membayar bunga utang.

Sementara itu, penambahan jumlah kementerian/departemen menjadi 48 dikhawatirkan juga akan menambah beban anggaran. Belum lagi, program andalan Prabowo seperti makanan bergizi gratis membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Keterbatasan finansial yang dimiliki Prabowo disepakati Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Drajad Wibowo. Menurut dia, salah satu pos belanja pemerintah yang cukup besar adalah pembayaran bunga utang.

Drajad mengatakan, pemerintahan Prabowo sebenarnya masih memiliki defisit anggaran sebesar Rp300 triliun pada APBN tahun 2025. Ia mengatakan, tambahan anggaran tersebut diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,89% pada tahun 2025.

“APBN tahun 2025 saja kurang Rp 300 triliun untuk mencapai target pertumbuhan yang kita butuhkan,” ujarnya.

Center for Strategic and International Studies (CSIS) memperkirakan ada sejumlah opsi yang bisa diambil Prabowo untuk memperluas ruang fiskal pada tahun 2025. Salah satu opsi yang cukup sulit yakni pengurangan subsidi pertalite dan solar.

Peneliti CSIS Ardi Vardhana mengatakan pemotongan subsidi bahan bakar diperkirakan menghemat anggaran hampir Rp 100 triliun setiap tahunnya. Uang ini bisa digunakan untuk kebutuhan lain pemerintahan Prabowo.

Jadi ada tambahan ruang fiskal sebesar Rp85 triliun hingga Rp91 triliun, ujarnya.

(Emir Yanvardhana/haa)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Pesan Menyebalkan dari Prabowo kepada Para Menteri: Kurangi Jumlah Seminar!



Artikel berikutnya

Target Utang Prabowo Diminta Dikurangi, Ini Kata Sri Mulyani!


Post Comment