JHT Dua Akun, Jadi Jalan Tengah Sejahterakan Pekerja di Hari Tua



dok-bpjs-ketenagakerjaan_169 JHT Dua Akun, Jadi Jalan Tengah Sejahterakan Pekerja di Hari Tua




Jakarta, Harian – Undang-Undang Pembinaan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) mewajibkan skema Jaminan Hari Tua (JHT) yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan dibagi menjadi dua rekening, yaitu rekening utama dan rekening tambahan.

Saat ini penerapannya masih menunggu peraturan teknis yang masih dibahas Kementerian Keuangan bersama pemangku kepentingan lainnya. Saat ini diusulkan agar ketentuan ini diselesaikan pada tahun 2025.

Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menyambut baik langkah strategis pemerintah dalam mereformasi penyelenggaraan JHT yang sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan pekerja saat ini. Pemisahan kedua rekening tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memastikan seluruh pekerja memiliki tabungan di hari tua.

Sementara soal besaran masing-masing RUU, Timboel meminta pemerintah melibatkan serikat pekerja dalam setiap pembahasannya.

“Keputusan Pemerintah Legislatif dan Eksekutif untuk mengesahkan RUU 4 Tahun 2023 merupakan bagian dari reformasi Jaminan Sosial kita untuk mendukung masa depan yang sejahtera,” ujarnya pada forum bertajuk “Dialog Membangun Masa Depan Pensiun yang Lebih Baik” yang merupakan rangkaian dari Ketentuan KTT Jaminan Sosial.

Timboel berharap pemerintahan baru juga serius menyelesaikan Proklamasi Pemerintahan (PP) dalam waktu maksimal dua tahun sejak UU P2SK.

“Kalau (pemerintah) tidak serius, kita akan khawatir di tahun 2045. Siapa yang akan membantu kami ketika kami tidak punya tabungan,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswitha Nilakurnia mengingatkan bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami transisi demografi. Angka harapan hidup manusia terus meningkat berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Sehingga bonus demografi yang dinikmati selama ini sepertinya belum akan berakhir dalam waktu dekat dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.

Hal itu bisa menjadi kekhawatiran jika masyarakat tidak percaya diri untuk mengganti pendapatannya ketika sudah berhenti produktif, ujarnya.

“Ketika seseorang mencapai usia lanjut, ia menjadi kurang produktif dan rentan terhadap risiko dan guncangan, terutama secara ekonomi. Di negara ini, masyarakat membutuhkan kepastian penggantian pendapatan. Pemerintah telah berkembang

Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan di hari tua. “Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan merupakan salah satu instrumen yang disiapkan sebagai jaring pengaman sosial ketika pekerja mencapai usia lanjut,” kata Rosvita.

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, dari seluruh peserta skema JHT dan Jaminan Pensiun (JP), hanya 3 persen yang telah mencapai usia pensiun atau berusia di atas 55 tahun. Dengan kata lain, ke depan banyak peserta yang memasuki usia tua dan berpotensi menjadi beban negara.

“Inilah pentingnya menjaga dana JHT hingga pekerja mencapai usia tua. Peran kolektif kita sangat penting untuk memastikan para pekerja ini dapat bekerja keras tanpa rasa khawatir,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Analis Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Ronald Yusuf mengatakan, penerbitan regulasi yang timbul dari UU P2SK merupakan kebutuhan mendesak bagi sektor keuangan secara keseluruhan.

Dia mengatakan, kondisi saat ini tidak ideal karena sebagian besar JHT dibayarkan sebelum pekerja mencapai usia pensiun. Hal ini mengakibatkan pekerja tidak memiliki tabungan yang cukup untuk menjalani kehidupan yang layak di hari tua.

Lebih lanjut Ronald menjelaskan, penyaluran rekening JHT terinspirasi dari skema serupa yang berhasil diterapkan Employees Provident Fund (EPF) Malaysia beberapa tahun lalu.

Pada kesempatan tersebut, EPF Malaysia juga hadir untuk berbagi pengalaman dan filosofi transformasi pengelolaan JHT dari satu akun menjadi dua, dan kemudian pada Mei 2024 resmi meluncurkan pengelolaan JHT dengan tiga akun.

“Dalam pandangan kami, melindungi lansia harus menjadi fokus karena tidak akan lama lagi populasi kita akan menua. Yang kita butuhkan saat ini adalah perlindungan yang lebih baik bagi para lansia agar kita tidak sepenuhnya bergantung pada mereka (generasi muda).” “ucap Ronald.

(ra/ra)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Pekerja berisiko jatuh ke dalam kemiskinan karena Tiongkok dan Kanada menjadi lebih liar



Artikel berikutnya

Pembayaran Biaya BPJS Ketenagakerjaan Semakin Mudah Melalui Danamon


Post Comment