Jokowi Raja Infrastruktur, 10 Tahun Jadi Presiden Tinggalkan Bukti Ini





Jakarta, Harian – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen menjamin pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pada tahun 2014 hingga 2024, Kementerian PUPR berhasil menyelesaikan sejumlah infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ada dua peran utama infrastruktur: pertama, infrastruktur sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi, seperti jalan, tol, energi, dan bendungan. Kedua, infrastruktur sebagai penyediaan pelayanan dasar seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi dan irigasi.

“Infrastruktur dasar sendiri merupakan modal penting untuk menunjang infrastruktur perekonomian,” kata Basuki dalam keterangannya, Sabtu (12/10/2024).

Di bidang sumber daya air, Kementerian PNPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah berhasil menyelesaikan pembangunan 53 bendungan dari 61 bendungan yang dibangun. Bendungan yang telah selesai dibangun antara lain Bendungan Sepaku Semoy, Bendungan Ameroro, Bendungan Leuwickeris, Bendungan Way Sekampung, dan Bendungan Kuningan.

“Pembangunan bendungan juga harus dibarengi dengan pembangunan jaringan irigasi. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar bisa bermanfaat karena air terjamin bisa mengalir ke sawah petani,” imbuhnya.

Untuk itu, dalam kurun waktu 2014-2024, Kementerian PNPR membangun jaringan irigasi seluas 1.228.440 hektar dan merehabilitasi jaringan irigasi seluas 4.647.547 hektar. Selain itu, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan 1.371 waduk, 493 bangunan pengendali sedimen dan lahar, pengendalian banjir dan perlindungan pantai sepanjang 2.154 km.

Di bidang komunikasi, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.432 km. Salah satunya yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo adalah Tol Stabat – Tanjung Pura dan Tol Tebing Tinggi – Serbelawan – Sinaksak sepanjang 72 km yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera.

“Dengan adanya jalan tol yang terhubung dengan kawasan manufaktur seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan mampu menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri,” jelas Basuki.

bendungan-leuwikeris-1_169 Jokowi Raja Infrastruktur, 10 Tahun Jadi Presiden Tinggalkan Bukti IniFoto: Bendungan Leivikeris. (Dok. PT Vaskita Karya Tbk)
Bendungan Leivikeris. (Dok. PT Vaskita Karya Tbk)

Selain itu, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga juga telah menyelesaikan pembangunan jalan baru sepanjang 5.999 km, jembatan 125.904 m, jembatan gantung 583 m, dan flyover/underpass sepanjang 27.673 m. Salah satu jalan layang yang diresmikan Presiden Joko Widodo adalah Jalan Layang Juanda sepanjang 858 meter di Sidoarjo, Jawa Timur.

Di sektor perumahan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) berkapasitas 36.380 l/detik sehingga akses air minum cukup mencapai 93%. jumlah penduduk. Kami kemudian akan mengolah 94.321 hektar kawasan pemukiman, mengelola sampah dan menyediakan sanitasi kepada 13,7 juta keluarga, sehingga mencapai 82% dari total populasi yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi yang memadai.

Disusul dengan pembangunan Pos Perbatasan Terpadu (PLBN) di 15 kabupaten, serta pembangunan, rehabilitasi atau rekonstruksi 5.939 fasilitas pendidikan, olah raga, dan pasar. Jokowi juga membuka 7 PLBN, yakni PLBN Napan di NTT senilai Rp128 miliar, PLBN Serasan di Natuna Kepri senilai Rp145 miliar, PLBN Jagoi Babang Kalimantan Barat Rp226 miliar, PLBN Sei Nyamuk Kalimantan Utara Rp248 miliar. , PLBN Labang Kalimantan Utara Rp210 miliar, PLBN Long Nawang Kalimantan Utara Rp243 miliar, dan PLBN Yetetkun Papua Selatan Rp146 miliar.

Di bidang perumahan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah membangun 10,2 juta unit rumah melalui iuran APBN dalam Program Sejuta Rumah. Kemudian 1,49 juta unit rumah Rumah Swadaya/Skema Stimulus Perumahan (BSPS), 40.347 unit rumah khusus, dan 71.731 apartemen.

Apartemen yang baru dibuka adalah Apartemen Universitas Muhammadiyah Sorong yang terdiri dari 1 tower 3 lantai dan 43 apartemen. Apartemen ini mampu menampung 168 mahasiswa.

(siapa/siapa)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Tapernya belum ditentukan, kita tunggu keputusan Menteri Keuangan



Artikel selanjutnya

Negara Dunia Krisis Air, Jokowi Kebut Pembangunan Bendungan


Post Comment