Kembali Siapkan VNR 2025, RI Fokuskan Sinergi SDGs Prioritas



deputi-bidang-kemaritiman-dan-sumber-daya-alam-kementerian-kementerian-ppnbapenas-vivi-yulaswati-saat-sesi-panel-diskusi-dalam-6_169 Kembali Siapkan VNR 2025, RI Fokuskan Sinergi SDGs Prioritas




Jakarta, Harian– Indonesia sedang mempersiapkan Voluntary National Review (VNR) keempat yang akan dilaporkan pada tahun 2025. Deputi Bidang Kelautan dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Vivi Yulaswati menjelaskan, laporan ini akan mengangkat topik tersebut. “Memajukan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang berkelanjutan, inklusif untuk Agenda 2030” dengan fokus pada lima prioritas SDGs, yaitu SDG 3 (kesehatan), SDG 5 (kesetaraan gender), SDG 8 (pertumbuhan ekonomi), SDG 14 (kehidupan di bawah air) dan SDG 17 (kemitraan untuk pembangunan).

“VNR merupakan kesempatan bagi setiap negara untuk secara sukarela melaporkan kemajuannya dalam melaksanakan SDGs. Indonesia sendiri sudah tiga kali melaporkan yaitu pada tahun 2017, 2019, dan 2021 yang mendapat nilai tinggi dari segi kualitas dan kelengkapan datanya,” kata Vivi dalam keterangannya. perbincangan dengan Harian, Kamis (19/12/2024).

Vivi menjelaskan, laporan VNR terakhir tahun 2021 menghadapi tantangan terkait pandemi Covid-19.

“Saat itu, pandemi berdampak pada berbagai tujuan SDG, antara lain SDG 1 (pengentasan kemiskinan), SDG 2 (ketahanan pangan), dan SDG 8 (pertumbuhan ekonomi). Namun Indonesia masih mampu menunjukkan hasil yang baik berkat pelaporan yang terintegrasi,” jelasnya.

Pengakuan atas kualitas laporan Indonesia merupakan bukti bahwa negara ini telah berhasil menggunakan VNR sebagai alat penilaian untuk mengidentifikasi kesenjangan dan mendorong praktik terbaik. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah juga mendorong dilakukannya tinjauan lokal sukarela (VLR) di daerah.

“Kami ingin daerah, baik kota maupun provinsi, terlibat dalam berbagi laporan kemajuan SDGs mereka. Hal ini merupakan bagian dari sinergi pusat-daerah yang bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan inklusif,” kata Vivi.

Menurutnya, beberapa daerah telah mengambil inisiatif ini, yang mencerminkan semangat kolektif untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Laporan VNR tahun 2025 akan mengambil pendekatan hubungan, yaitu, mengidentifikasi hubungan antara indikator dan target SDG untuk mencapai dampak yang lebih besar.

“Saat ini kami bekerja sama dengan berbagai pusat SDG untuk mengembangkan kerangka log. Tujuannya agar setiap sasaran dan metrik yang kami tetapkan memiliki daya tarik yang lebih besar untuk mendukung metrik lainnya,” kata Vivi.

Pendekatan ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mengkomunikasikan pencapaian serta memberikan solusi yang berbasis bukti dan berdampak luas.

Indonesia baru-baru ini mendapat undangan dari Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN ECOSOC) untuk kembali mempresentasikan VNR pada forum tingkat tinggi tersebut. Hal ini menegaskan peran strategis Indonesia dalam implementasi SDGs di tingkat global.

“Laporan ini merupakan bentuk transparansi sekaligus komitmen kami untuk memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam proses pembangunan berkelanjutan. Melalui sinergi dan pendekatan berbasis data, kami berharap VNR 2025 menjadi laporan terbaik yang pernah kami buat. diproduksi,” pungkas Vivi.

Ia berharap VNR 2025 dapat memperkuat posisi Indonesia di forum internasional seperti High-Level Political Forum (HLPF). Hal ini juga akan menginspirasi negara-negara lain untuk mengambil langkah serupa guna mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

(ra/ra)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional membahas pencapaian dan strategi SDG menuju tahun 2030



Artikel berikutnya

SDGs terbukti penting untuk melindungi masyarakat kelas menengah


Post Comment