Komitmen Kuat pada Keberlanjutan, Inilah Program TJSL KPI
Jakarta, Harian – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus berupaya melakukan pemberdayaan masyarakat melalui penerapan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di seluruh wilayah operasinya. KPI juga berkomitmen terhadap keberlanjutan dan berkomitmen menerapkan ESG untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tahun 2030.
“KPI jelas mempertimbangkan prinsip-prinsip ESG dalam strategi implementasi program TJSL dan mendukung 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. KPI juga aktif mengembangkan penggunaan sumber energi terbarukan dan memperkuat program yang mendukung penyerapan emisi karbon dioksida,” kata Sekretaris Perusahaan KPI Hermansia J. Nasroen dalam laporannya. keterangannya, Sabtu (30/11/2024).
Di Kabupaten Cilacap, Kilang Cilacap memberdayakan masyarakat di perkotaan dengan memanfaatkan lahan yang tersedia dan meningkatkan jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebagai pengakuan atas implementasinya, program yang diberi nama Desa Berkualitas GADIS (Guyub Aman Damai Indah Sejahtera) ini mendapatkan penghargaan kategori Platinum pada Indonesia Sustainable Development Awards (ISDA) 2024.
“Kilang Cilacap melalui program Desa Berkualitas yaitu GADIS berhasil melaksanakan program pembangunan berkelanjutan yang diintegrasikan ke dalam “Kompas Keberlanjutan” yang terdiri dari empat unsur yaitu alam, ekonomi, jaminan sosial, dan kesejahteraan,” kata Hermancia.
Ia menjelaskan, keberlanjutan empat cabang program Kompas Berkelanjutan telah menurunkan emisi melalui PLTS sebesar 1,35 ton CO2 per tahun. Selain itu, pendapatan KYE Ecoprint Group meningkat sebesar Rp10 juta per bulan melalui penjualan kain eco-print dan produksi produk jadi.
“Program tersebut mendapat Indeks Kepuasan Masyarakat dengan predikat “Sangat Baik” serta Penghargaan Kategori Utama Program Desa Iklim (PROKLIM) KLHK Tahun 2021,” ujarnya.
Program GADIS juga merupakan wadah pengabdian kepada masyarakat Politeknik Negeri Cilacapa (PNC). Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan (SDG) nomor 1 yaitu Nol Kemiskinan, 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Selain penghargaan pada kategori platinum, KPI juga meraih 4 penghargaan pada kategori emas. Kilang Dumai melalui program Minapolitan Bedelau berhasil memberdayakan wilayah pesisir dan menciptakan kemandirian nelayan melalui program ramah lingkungan. Kilang Dumai yang beroperasi di Sungai Pakning juga meraih emas melalui program Sekolah Cinta Gambut.
“Berkat program Bedelau Minapolitan, hasil produksi perikanan air tawar meningkat menjadi 50-100 kg per bulan. Selain itu, Sekolah Cinta Gambut di Sei Pakning Riau berhasil menanam 5.000 bibit tanaman keras di wilayah 35 sekolah, 3.750 SD Jaringan Sekolah Cinta Gambut dan mendapatkan Penghargaan Adiviyat tingkat provinsi,” kata Hermansiah.
Di wilayah paling timur Indonesia, Kilang Kashim melalui program Moi Lestari Mandiri Kampung Berdikari memberikan perempuan akses terhadap peluang kerja dan ekonomi. Hal ini dilakukan dengan membentuk kelompok perempuan adat yang mengolah minyak kelapa untuk menyikapi tingginya harga minyak di wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari program ini, diperkenalkan teknologi minyak kelapa inovatif yang ramah lingkungan (MiKa RaLin). Produk daur ulang tersebut menghasilkan cangkang yang dapat menggantikan kayu bakar sehingga mengurangi emisi CO2 sebesar 2,1 ton per tahun. Sementara itu, program Desa Iklim Kilang Minyak Balikpapan di Desa Muara Rapak dilaksanakan dengan kepedulian terhadap lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam program ini, kami berhasil menanam 100 bibit pohon mangrove jenis Rhizopora dalam setahun. Selain itu, lebih dari 30.000 penerima manfaat langsung dan tidak langsung juga menciptakan kerajinan dari sampah plastik dan pupuk organik,” jelas Hermania.
KPI juga berhasil mendapatkan penghargaan pada kategori “Corporate Leadership in Social Responsibility” pada kategori “Most Commited to Environmental Protection”. Penilaian ini diberikan KPI sebagai komitmen terhadap komponen lingkungan hidup.
“Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kontribusi KPI terhadap pengembangan program berkelanjutan di seluruh divisi KPI,” kata Hermagna. “Penghargaan ini menjadi bukti KPI terus mendukung pemberdayaan masyarakat baik dalam pengembangan program berkelanjutan maupun pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari upaya global untuk mencapai net zero emisi pada tahun 2060,” tutup Hermancia.
KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis inti penyulingan dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola). KPI juga terdaftar di United Nations Global Compact (UNGC) dan berpegang pada Sepuluh Prinsip Universal UNC dalam strategi operasional penerapan aspek ESG.
KPI akan terus menjalankan usahanya secara profesional untuk mencapai visinya menjadi perusahaan penyulingan minyak dan petrokimia kelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik.
(ra/ra)
Artikel berikutnya
Santai! Direksi KPI Mulai Tingkatkan Literasi Pemadam Kebakaran
Post Comment