Langkah Nyata BNI Ikut Jaga Bumi dari Perubahan Iklim



dok-bni_169 Langkah Nyata BNI Ikut Jaga Bumi dari Perubahan Iklim




Jakarta, Harian – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI juga turut berkontribusi dan terlibat aktif dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan. Hal ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan bank pemerintah ini terhadap aksi iklim.

Melalui regenerasi hutan mangrove, BNI mendukung upaya penanggulangan krisis iklim

BNI aktif melaksanakan program BNI Go Green untuk mendukung kelestarian lingkungan. Salah satu wujud program BNI Go Green adalah restorasi hutan mangrove. Program ini dilaksanakan BNI bekerja sama dengan masyarakat sekitar Teluk Pangpang, Desa Vringin Putih, Banyuwangi dengan melakukan penanaman +/- 165.000 pohon bakau di lahan seluas 50 hektar (ha). Selain penanaman, selama 3 tahun terakhir BNI turut aktif menjaga pertumbuhan pohon mangrove bersama masyarakat sekitar.

Dampak dari proyek restorasi mangrove ini antara lain upaya mengatasi krisis iklim yang berdampak langsung terhadap penghidupan nelayan/masyarakat pesisir, menjaga ekosistem di wilayah pesisir, meningkatkan kesejahteraan +/- 500 nelayan/masyarakat lokal yang terkena dampak alam. . konservasi dan diversifikasi sumber daya, sumber pendapatan dan potensi penyerapan karbon.

Dalam beberapa tahun terakhir, BNI konsisten mendukung Program Penghijauan, antara lain Program Rehabilitasi Lahan Sijeruk di Desa Tajurhalang, Bogor, melalui penanaman pohon buah-buahan dan pohon gugur di lahan seluas 50 hektar. Pengukuran dampak program ini dengan metode social return on investment (SROI) menghasilkan nilai 2,3. Nilai tersebut berarti setiap investasi Rp 1, Anda akan mendapat keuntungan sebesar Rp 1. 2.30 dan program tersebut memberikan keuntungan sebesar 230% dari investasi.

Upaya restorasi mangrove ini dilakukan untuk mendukung target operasional Net Zero Emission (NZE) BNI pada tahun 2028.

Dengan melindungi satwa khas Indonesia, BNI mendukung pelestarian badak jawa dan orangutan kalimantan.

Selain restorasi mangrove, BNI Go Green juga terlibat dalam kegiatan konservasi badak jawa (Rhinoceros sondaicus). Badak Jawa merupakan satu dari lima spesies badak yang tersisa di dunia. Hal ini dilakukan BNI melalui kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Taman Nasional Ujung Kulon, dan Aliansi Terpadu Pembangunan Hutan Lestari (ALeRT). Populasi badak jawa hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon (TUK), Banten.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan informasi rona awal untuk menentukan pengelolaan populasi badak jawa dengan menggunakan pendekatan informasi genetik dasar. Pendekatan genetik dinilai cocok untuk mengelola hewan dengan populasi kecil yang cenderung memiliki keragaman genetik rendah. Intervensi pengelolaan populasi harus mampu meningkatkan keragaman genetik dan menghindari depresi inbreeding. Selain genetika, BNI juga membantu pendirian Sekolah Lapang Pengelolaan Ternak Kerbau (SLPTK) bagi para peternak TNUK. Tujuannya untuk memastikan kerbau di sekitar TNUK dalam keadaan sehat dan menghilangkan kemungkinan penularan penyakit pada badak jawa.

Dukungan dari berbagai pihak, salah satunya BNI, diharapkan mampu melestarikan keanekaragaman genetik badak jawa, sehingga sangat membantu upaya penyelamatan satwa dilindungi ini dalam jangka panjang.

Selain badak jawa, BNI GoGreen juga mendukung rehabilitasi orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Kolaborasi ini berupa rehabilitasi orangutan dan penanaman pohon di habitat satwa tersebut.

Dalam hal ini, BNI memberikan dukungan pendanaan kebutuhan dua individu orangutan di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Dua ekor orangutan yakni Jessie (betina, 6 tahun) dan Mosi (jantan, 2 tahun) mendapat bantuan dari BNI berupa makanan, susu, obat-obatan dan vitamin, serta donasi untuk kesejahteraan satwa tersebut.

Kegiatan penanaman pohon seluas 4 hektar dilakukan di Samboja Lestari, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Penanaman pohon juga disertai dengan perawatan selama 5 tahun untuk memastikan pohon tersebut tetap tumbuh dan hidup sehingga layak untuk ditinggali orangutan.

Dengan mendaur ulang sampah homogen, BNI mendukung ekonomi sirkular

Tak lupa, BNI melalui program BNI GoGreen juga menyelenggarakan kegiatan daur ulang seragam dan pakaian bekas pakai BNI. Pada tahun 2024, BNI akan mengolah sampah seragam dan pakaian rumah tangga sebanyak 24,1 ton, naik dari target awal sebesar 7,8 ton. Sampah yang dikumpulkan terdiri dari seragam BNI yang sudah kadaluwarsa serta pakaian layak pakai oleh BNI Hi-Movers dan masyarakat setempat.

Sampah yang terkumpul kemudian diolah berdasarkan tiga konsep yaitu 70,57% atau 17,5 ton. mendaur ulang24,27% atau 5,5 ton per menyumbangkan masyarakat berpendapatan rendah dan 5,16% atau 1,12 ton mendaur ulang menjadi produk bernilai tinggi yaitu sepatu. Dalam upaya tersebut, BNI menggandeng mitra perajin lokal sekaligus mengedepankan pemberdayaan perempuan.

Daur ulang seragam merupakan salah satu upaya dukungan yang dilakukan oleh BNI ekonomi sirkularyakni memberikan manfaat bagi lingkungan sekaligus menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat.

(ra/ra)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: BNI prediksi kredit perbankan naik 10% pasca penurunan BI rate



Artikel berikutnya

BNI Java Jazz Festival Memudahkan Generasi Muda Bertransaksi


Post Comment