Media Asing Sorot Kekuatan Militer RI di Era Prabowo, Ini Analisisnya



presiden-prabowo-subianto-memberikan-sambutan-dalam-jamuan-santap-malam-resmi-dalam-rangka-pelantikan-presiden-ri-ke-8-istana--1_169 Media Asing Sorot Kekuatan Militer RI di Era Prabowo, Ini Analisisnya




Jakarta, Harian – Prabowo Subianto resmi diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Sebelum menjadi presiden, mantan Danjen Kopassus adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia.

Pada masa jabatannya sebagai menteri pertahanan, Indonesia mengeluarkan banyak uang untuk memodernisasi militernya, bahkan meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 20% menjadi Rp 390 triliun.

Langkah Prabowo meningkatkan alutsista menarik perhatian media Singapura. Berita Saluran Asia (CNA). Demikian dilansir analis militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmy. CNA bahwa peralatan militer yang ada di Indonesia sudah tidak mampu lagi berperang.

“Sebagian besar alutsista kita sudah ketinggalan jaman. Hampir separuh peralatan militer Indonesia tidak cocok untuk peperangan modern sehingga menimbulkan ancaman keamanan,” ujarnya, Kamis (24/10/2024).

Posisi Indonesia sendiri berada dalam tekanan teritorial, salah satunya di kawasan Laut Cina Selatan (LCS). Terbaru, Badan Keamanan Laut (Bakamla) mengusir kapal China dari wilayah Indonesia di perairan tersebut. Selain kapal perang, Indonesia juga mengalami perambahan wilayah oleh nelayan asing yang mencuri ikan.

“Penyelamat kami harus ada di sana. Kami orang Indonesia yang mencari nafkah di pekarangan rumah sendiri. Kami perlu dilindungi,” kata Vahyudin, seorang nelayan.

Di sisi lain, kerja sama militer antar negara anggota ASEAN memang semakin meningkat. Blok tersebut mengadakan latihan militer gabungan pertamanya tahun lalu, latihan militer lima hari di Laut Natuna bagian selatan Indonesia yang berfokus pada bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana.

“ASEAN tidak pernah didirikan sebagai aliansi militer. Namun, ada banyak tekanan eksternal terhadap negara-negara Asia Tenggara,” kata Ridzwan Rahmat, kepala analis pertahanan di Jane's.

“Jadi saya pikir mereka memutuskan untuk memulai dengan latihan militer yang tidak terlalu sensitif secara politik, seperti bantuan kemanusiaan.”

Semasa menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo sendiri melakukan sejumlah akuisisi besar-besaran untuk memperkuat postur pertahanan Indonesia. Diantaranya 42 jet tempur Rafale buatan Prancis senilai US$8,1 miliar (Rp 126 triliun), 12 drone baru dari Dirgantara Turki senilai US$300 juta (Rp 4,6 triliun).

Prabowo juga membeli 24 jet tempur dari Boeing dan 24 helikopter angkut dari Lockheed Martin di AS dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

Namun, tidak semuanya berjalan mulus bagi Prabowo. Misalnya saja ketika rencananya membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar dengan harga hampir Rp 11 triliun mendapat kecaman keras.

“Prabowo menulis cek yang tidak bisa dicairkan oleh pemerintah,” kata Ian Storey, peneliti senior di Yusof Ishak Institute di ISEAS.

Masalah keuangan juga menjadi poin penting lainnya CNA. Disebutkan, tahun lalu anggaran Kementerian Pertahanan hanya Rp 144 triliun. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah belanja pertahanan Singapura yang mencapai Rp233 triliun.

“Namun, anggaran pertahanan Indonesia tetap berada di antara 0,7% dan 0,8% dari produk domestik bruto (PDB) selama satu dekade terakhir, yang terendah di antara enam negara emerging market di kawasan ini,” menurut penelitian perdamaian Stockholm International Institute. .

(menetas/menetas)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Media asing menyoroti kabinet merah putih “tebal” Prabowo-Gibran



Artikel selanjutnya

Pesan Presiden Prabowo ke Negara Lain: Jangan Ganggu Indonesia


Post Comment