Melalui AKI 2024, Masyarakat Diharapkan Semakin Memajukan Kebudayaan



melalui-aki-2024-masyarakat-diharapkan-semakin-memajukan-kebudayaan-xxs Melalui AKI 2024, Masyarakat Diharapkan Semakin Memajukan Kebudayaan

memuat…

Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 akan diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mendorong pelestarian dan pengembangan kebudayaan nasional. Foto/Ist

JAKARTA – Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 akan diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mendorong konservasi dan pembangunan. budaya nasional. Acara bertajuk “Penawaran Khusus Bagi Pegiat Kebudayaan” ini berlangsung di Jakarta pada Selasa, 17 September 2024.

Kemendikbud berharap melalui AKI 2024, seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi lebih aktif dalam gerakan melestarikan kekayaan budaya tanah air dan bersama-sama mengembangkan budaya Indonesia. AKI 2024 akan membagi pemenang penghargaan menjadi dua jenis. Yang pertama adalah Medali Kehormatan Presiden Republik Indonesia yang terdiri dari Bintang Kebudayaan Parama Dharma dan Satyalankana Kebudayaan.

Kemudian penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) yang meliputi kategori “Maestro Seni Tradisional”, “Penjaga”, “Pelopor” dan/atau “Pembaru”, “Lembaga dan Perorangan Asing” , “Media” dan ” Anak-anak”. Malam puncak AKI 2024 akan menampilkan partisipasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu serta dimeriahkan oleh kolaborasi sejumlah musisi tanah air.

Anugerah Kebudayaan Indonesia merupakan penghargaan tahunan yang diberikan kepada individu atau lembaga yang berprestasi dan berkontribusi terhadap pengembangan kebudayaan Indonesia. Acara ini merupakan implementasi dari instruksi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 47 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian Penghargaan Kebudayaan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Kebudayaan Restu Gunawan menjelaskan pentingnya penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap tokoh budaya. “Penghargaan Kebudayaan Indonesia merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para pegiat kebudayaan yang telah mengabdikan diri dan berkontribusi dalam pengembangan kebudayaan. Inilah yang menjadi inspirasi tema AKI tahun ini,” kata Restu, Jumat (9/9/2024).

Ia mengatakan, penghargaan tersebut bukan sekedar seremoni, namun juga merupakan bentuk apresiasi mendalam atas konsistensi para budayawan dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia. “Para tokoh budaya yang terpilih sebagai peraih penghargaan telah menunjukkan konsistensinya dalam melestarikan nilai-nilai warisan budaya dan melakukan inovasi dalam pengembangan kebudayaan nasional. “Apa yang mereka lakukan menginspirasi masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan budaya,” tutupnya.

Indikasi yang jelas mengenai dampak Penghargaan Kebudayaan Indonesia (AKI) adalah bahwa para pemenang penghargaan tahun lalu memperoleh manfaat yang signifikan, baik secara pribadi maupun institusi. Penghargaan ini tidak hanya sekedar bentuk apresiasi, namun juga memberikan dukungan nyata dalam kelanjutan dan pengembangan upaya pelestarian budaya.

Testimoni dari para peraih AKI 2023 menunjukkan bagaimana penghargaan tersebut telah membantu memperkuat komitmen mereka terhadap pengembangan budaya di Indonesia. Salah satu penerima AKI 2023, Asep Nata, etnomusikologi asal Bandung yang menerima penghargaan kategori Pelopor dan Pembaru, mengatakan penghargaan tersebut membawa kebanggaan tersendiri bagi dirinya dan keluarga.

“Saya dan keluarga besar merasakan banyak respon positif dan bangga terhadap kegiatan budaya yang saya ikuti. Fasilitas pembinaan yang diberikan juga sangat bermanfaat bagi keluarga saya dan juga mendukung berkembangnya berbagai inovasi khususnya di bidang etnomusikologi,” kata Asep.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Masyarakat Minat Sejarah Aceh Mizuar Mahdi yang menerima Anugerah AKI 2023 kategori Konservasi. Ia menyatakan, penghargaan tersebut memperkuat eksistensi lembaganya. “Masyarakat Sejarah Aceh semakin memperhitungkan dan menunggu setiap gerakan buruh dan hasil penelitian. “Dana pelatihan yang diperoleh dari AKI dapat digunakan untuk mengembangkan sekretariat dan mini museum yang sedang dibuat,” tutup Mizuar.

(rsa)

Post Comment