Perang Dagang Jilid 2 Trump Segera Mulai, China-Kanada-Meksiko Teriak



presiden-terpilih-as-donald-trump-menghadiri-peluncuran-uji-terbang-keenam-roket-spacex-starship-di-brownsville-texas-as-19-no_169 Perang Dagang Jilid 2 Trump Segera Mulai, China-Kanada-Meksiko Teriak




Jakarta, Harian – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif baru kepada Tiongkok, Meksiko, dan Kanada pada hari pertama masa kepresidenannya pada Januari 2025.

Trump mengatakan dia akan menandatangani perintah eksekutif segera setelah pelantikannya pada 20 Januari yang mengenakan tarif 25% untuk semua barang yang berasal dari Meksiko dan Kanada.

Dia juga mengatakan tarif tambahan sebesar 10% akan dikenakan pada Tiongkok sampai pemerintah negara tersebut memblokir penyelundupan fentanil opioid sintetis ke luar negeri.

Dalam postingan di platform Truth Social miliknya, Trump mengatakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada akan tetap berlaku sampai kedua negara tersebut memberantas narkoba, terutama fentanil, dan migran yang melintasi perbatasan secara ilegal.

“Baik Meksiko maupun Kanada memiliki hak dan kekuasaan mutlak untuk dengan mudah menyelesaikan masalah yang sudah berlangsung lama ini,” kata Trump, seperti dikutip BBC International, Selasa (26/11/2024).

“Sudah waktunya bagi mereka untuk membayar harga yang sangat mahal!”

Dalam postingan terpisah, Trump menyerang Beijing karena gagal memenuhi janji yang menurutnya telah dibuat oleh pejabat Tiongkok untuk melaksanakan hukuman mati bagi orang-orang yang terbukti mendistribusikan fentanil.

Juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Washington mengatakan bahwa “gagasan bahwa Tiongkok dengan sengaja mengizinkan prekursor fentanil masuk ke Amerika Serikat sepenuhnya bertentangan dengan fakta dan kenyataan.”

“Tiongkok percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS saling menguntungkan. Tidak ada yang akan memenangkan perang dagang atau perang tarif,” tambahnya.

Fetanyl umumnya disalahgunakan di AS dan merupakan penyebab kematian akibat overdosis, bahkan membunuh hingga 70.000 orang pada tahun 2021.

tanggapan Tiongkok

Tiongkok memperingatkan AS atas pengumuman sanksi terbaru Trump terhadap negaranya.

“Tiongkok meyakini kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS saling menguntungkan,” tegas Tiongkok melalui juru bicara Kedutaan Besar AS Liu Pengyu, seperti dikutip AFP, Selasa. “Tidak ada yang akan memenangkan perang dagang,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan, Tiongkok sebenarnya sedang memerangi perdagangan fentanil, yang merupakan obat, dengan pemerintahan Presiden AS saat ini Joe Biden. Bahkan kesepakatan telah dibuat.

“Pihak Tiongkok telah memberi tahu pihak AS mengenai kemajuan yang dicapai dalam operasi penegakan hukum anti-narkoba yang terkait dengan AS,” kata Liu lagi, menurut The Guardian.

“Semua ini menunjukkan bahwa gagasan bahwa Tiongkok dengan sengaja mengizinkan prekursor fentanil masuk ke Amerika Serikat sepenuhnya bertentangan dengan fakta dan kenyataan,” tambahnya.

(pgr/pgr)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Bukan Cuma China, Tarif 'Teroris' Trump Bikin RI dan Kawan-kawan dalam Situasi Sulit



Artikel selanjutnya

Jokowi: Saya kaget dan sedih dengan kejadian penembakan Trump


Post Comment