Perang Ukraina Makin Gila, Ratusan Tentara Korut Tewas Demi Bela Rusia



tentara-rakyat-korea-melakukan-latihan-penembakan-artileri-kantor-berita-kcna-melaporkan-di-korea-utara-7-maret-2024-dalam-gam-3_169 Perang Ukraina Makin Gila, Ratusan Tentara Korut Tewas Demi Bela Rusia




Jakarta, Harian – Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) NIS kembali mengungkap fakta baru terkait penempatan tentara Korea Utara (Korut) di medan perang Rusia-Ukraina di wilayah Kursk. Pembaruan ini disampaikan oleh anggota Parlemen Korea Selatan Lee Sung-keun pada Kamis (19/12/2024).

Dalam pernyataannya, Lee, mengutip laporan NIS, mengatakan setidaknya 100 tentara yang dikirim Pyongyang untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina tewas di Kursk. Selain itu, 1.000 tentara Pyongyang terluka dalam pertempuran di wilayah tersebut.

“Kerugian besar ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman pasukan Korea Utara dalam perang drone dan ketidakbiasaan mereka dengan medan terbuka di mana mereka ambil bagian dalam pertempuran tersebut,” kata Lee kepada wartawan. Reuters.

Lee menambahkan bahwa ada tanda-tanda Korea Utara sedang bersiap untuk mengerahkan lebih banyak pasukan. Hal ini terjadi setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi pelatihan prajuritnya yang akan dikirim ke Kursk.

Sebelumnya, Korea Utara mengirimkan pasukan untuk membantu Rusia mengusir Ukraina dari Kursk. Hal ini terjadi setelah Moskow dan Pyongyang bersikeras pada perjanjian militer yang mewajibkan mereka untuk saling melindungi.

Kursk sendiri merupakan wilayah Rusia yang dianeksasi Ukraina pada Agustus lalu. Ini merupakan langkah Kyiv untuk membendung dan menghancurkan konsentrasi Moskow yang telah menyerang bagian timur negara itu sejak Februari.

Sementara itu, laporan pengerahan pasukan Korea Utara juga menjadi sorotan Amerika Serikat (AS), sekutu Korea Selatan yang juga merupakan pendukung utama Kyiv. Baik Washington maupun Kyiv berargumen bahwa korban di Korea Utara sangat besar dan Rusia menggunakan mereka dalam jumlah besar dalam serangan terhadap Kursk.

Lebih dari 10.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan untuk membantu Rusia dalam perang tersebut, kata para pejabat AS. Pyongyang juga mengirimkan lebih dari 10.000 kontainer berisi peluru artileri, rudal anti-tank, dan howitzer mekanis serta peluncur roket.

Baik Korea Utara maupun Rusia tidak secara resmi mengakui pengerahan pasukan dan pasokan senjata. Namun Kamis lalu Korea Utara mengatakan aliansi militernya dengan Rusia “sangat efektif” dalam menghalangi Amerika. Meskipun demikian, Pyongyang tidak menyebutkan partisipasinya dalam perang di Ukraina.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pejabat kementerian luar negeri yang tidak disebutkan namanya, Korea Utara kemudian menuduh Washington dan sekutunya memperpanjang perang di Ukraina dan mengganggu situasi keamanan di Eropa dan kawasan Asia-Pasifik.

“Hal ini disebabkan oleh tindakan Amerika dan Barat yang salah arah, yang terus menerapkan kebijakan militer mereka yang destruktif secara struktural, berorientasi pada hegemoni, dan penuh petualangan,” katanya.

(menetas/menetas)

Tonton videonya di bawah ini:

Kim Jong-un bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia dan membahas intervensi AS di Ukraina



Artikel berikutnya

Putin menang lagi: Rusia menguasai dua wilayah baru di Ukraina


Post Comment