PLTN Jadi Kunci NZE dan Ketahanan Negeri 2050, Ini Buktinya



thorcon_169 PLTN Jadi Kunci NZE dan Ketahanan Negeri 2050, Ini Buktinya




Jakarta, Harian – Energi nuklir dianggap sebagai energi alternatif untuk mencapai tujuan transisi energi di Indonesia. PT Thorcon Power Indonesia, salah satu perusahaan pengembang tenaga nuklir Tanah Air, telah memasuki tahun ketiga sejak berdirinya pada tahun 2021 dan terus berupaya mendorong pengembangan PLTN di Indonesia.

Perlu diketahui, dunia sedang fokus pada transisi bahan bakar fosil ke sumber energi baru terbarukan (EBT) sebagai upaya menjaga keberlanjutan. Salah satu sumber energi ramah lingkungan yang digunakan dalam inisiatif ini adalah energi nuklir.

Pasca Konferensi Iklim PBB atau COP 28 yang diselenggarakan pada tahun 2023, lebih dari 20 negara yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jepang, Korea Selatan, dan lainnya sepakat untuk melipatgandakan kemampuan nuklirnya pada tahun 2050 untuk mencapai net-zero. emisi (NZE) dan keamanan energi.

Dengan demikian, akan terjadi peningkatan jumlah reaktor nuklir dari 440 unit di 32 negara menjadi lebih dari 1000 unit di 50 negara.

Pemerintah Indonesia juga telah merevisi kebijakan energi nasional, termasuk tenaga nuklir dalam bauran energi dengan target mencapai 11% atau setara dengan 54 GW pada tahun 2050.

Sebagai salah satu pengembang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Indonesia, PT Thorcon Power Indonesia terus mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia. Dalam kurun waktu tiga tahun sejak didirikan pada tahun 2021, berbagai upaya telah dilakukan untuk mempercepat pembangunan PLTN tersebut, termasuk penyelesaian studi kelayakan (feasibility study) pada Agustus 2024.

PT Thorcon Power Indonesia telah mengajukan proposal kepada Dewan Energi Nasional untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Indonesia. Rencananya pada Desember 2024 perusahaan ini akan mendaftarkan lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya.

Selain itu, PT Thorcon Power Indonesia sedang mempersiapkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Pulau Klass yang berjarak 32 km dari Bangka Belitung (Babel). Dengan nilai investasi sebesar Rp17 triliun, PLTN ini rencananya akan beroperasi sekitar tahun 2030-2031.

“Perusahaan telah mencapai banyak pencapaian. Salah satunya adalah proposal FS sudah kami selesaikan dan diserahkan ke Dewan Energi Nasional. Memang banyak perusahaan lain yang menyatakan akan membangun PLTN, tapi masih omong kosong dan tidak berbuat apa-apa,” kata Direktur Operasi Thorcon Power Indonesia Bob S. Efendi dalam wawancara dengan Harian, dikutip Selasa. (11 Mei 2024).

Sementara itu, lanjut Bob, PT Thorcon Power Indonesia sedang melakukan studi kelayakan dan kajian lainnya. Artinya Thorcon unggul 2-3 tahun dibandingkan perusahaan lain.

PT Thorcon Power Indonesia juga memiliki lokasi yang terletak 32 km dari Bangka Belitung. Torcon menyadari bahwa sebagian orang masih mengkhawatirkan keselamatan tenaga nuklir, meskipun teknologi di bidang ini sudah sangat maju. Sebab, lokasi PLTN milik perseroan berada di pulau terpencil dan tidak berpenghuni.

Insya Allah awal Desember kami akan mendaftarkan lokasi pertama untuk pembangkit listrik tenaga nuklir, jelasnya.

Hal ini tentunya akan menjadi momen bersejarah karena tidak ada perusahaan pengembang tenaga nuklir lain yang mampu menandingi pencapaian PT Thorcon Power Indonesia.

(dpu/dpu)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Pada COP 29, Indonesia mengungkap tindakan nyata untuk memenuhi target Selandia Baru pada tahun 2060



Artikel selanjutnya

Ini bukan lagi pilihan terakhir, RI siap menjadi negara nuklir


Post Comment