Prabowo Mau Turunkan Pajak Badan, Tapi 300 Pengemplang Harus Nurut!
Jakarta, Harian – Presiden terpilih Prabowo Subianto akan mengejar target penerimaan pajak dari saat ini 12,7% menjadi 23% tanpa menaikkan tarif pajak seperti tarif pajak perusahaan yang sebesar 22%.
Hal itu diungkapkan adik laki-laki Prabowo, Hashim Jojohadikusumo, yang juga anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo, saat berdiskusi dengan pengusaha di gedung Kadin Indonesia, Jakarta.
Dia mengatakan, untuk mencapai tujuan tersebut, Prabowo lebih memilih menutup kebocoran penerimaan pajak, kepabeanan, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dibandingkan menaikkan tarif pajak.
“Jadi kita tutup kebocorannya tanpa menaikkan tarif pajak. Tarif pajaknya harus diturunkan 22% dari 20%, kita tidak akan terlalu lama dekat dengan Singapura dan Hong Kong,” tegas Hashim dalam sebuah acara, Senin (7/10). /2024).
“Itulah yang ingin saya tekankan kepada banyak teman-teman bisnis untuk khawatir, bahwa tidak akan ada kenaikan tarif pajak,” ujarnya.
Meski begitu, Hashim menegaskan, ada “tetapi” dalam kebijakan tersebut, yakni pengusaha tidak boleh lagi melakukan penghindaran pajak atau tidak mau membayar pajak selama lima tahun pemerintahan Prabowo ke depan.
Diakuinya, Prabowo sudah memiliki data ratusan pengusaha yang belum membayar pajak. Data tersebut diterima dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BKPK Muhammad Yusuf Ateh dan dikonfirmasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Pemerintah ingin semua wajib pajak membayar pajak. Ini Tandanya Pengusaha Nakal, Ini Data Yang Diterima Pak Prabowo Dari Pak Luhut Dan Pak Ateh Dan Ditegaskan Dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Ada Jutaan Hektar Lahan Hutan Yang Dikuasai Secara Ilegal Oleh Pengusaha Sawit Yang Nakal , Rupanya mereka sudah diperingatkan, tapi kami masih belum membayar,” tegasnya.
Hashim mengatakan, daftar tersebut mencakup sekitar 300 wajib pajak nakal yang belum membayar pajak kepada pemerintah dengan total lebih dari Rp 300 triliun. Dia membenarkan, tidak ada satu pun pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia.
“Sampai Rp 300 triliun yang belum dibayarkan, ini data yang dihimpun pemerintah, jadi sekarang Pak Prabowo sudah siap, kita punya daftarnya lebih dari 300 orang, saya tidak melihat teman-teman Kadin ada di daftar ini. Saya tidak melihatnya, tapi saya akan memeriksanya lagi. Nanti ada teguran ramah, ingatkan ramah, silakan bayar, kata Hasyim.
Berkat kebijakan penguatan pengawasan perpajakan yang dilakukan Kementerian Pendapatan Negara, pemerintahan Prabowo akan menghasilkan tambahan pendapatan negara senilai Rp 50 triliun setiap tahunnya.
“Dari kebocoran ini kita bisa mendapat Rp 50 triliun setiap tahunnya. Kami memperkirakan bahwa dengan satu kebocoran, kami dapat menyediakan dua kali makan gratis sehari kepada 9 juta anak. Perlu diingat bahwa hal ini sudah diperbaiki: untuk setiap Rp 50 triliun kita dapat menutup kebocoran, kita dapat “menyediakan makanan gratis di pagi dan sore hari kepada 9 juta orang,” kata Hashim.
(haa/haa)
Artikel selanjutnya
Hashim mengungkap syarat meningkatnya utang yang dimiliki Prabowo: wajib setor pajak tinggi
Post Comment