Proyek Pengganti LPG Disiapkan dari Aceh Hingga Jawa, Ini Kata Bahlil



bahlil-aturan-bbm-subsidi-masih-dibahas-jangan-ada-spekulasi_169 Proyek Pengganti LPG Disiapkan dari Aceh Hingga Jawa, Ini Kata Bahlil




Jakarta, Harian – Pemerintah Indonesia terus berupaya mempercepat pembangunan jaringan pipa gas terintegrasi yang dapat menghubungkan wilayah Aceh dengan Jawa Timur. Salah satunya diawali dengan pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang (Sisem) tahap kedua sepanjang 245 km.

Proyek pipa tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi impor bahan bakar gas cair (LPG) untuk kebutuhan dalam negeri.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menjelaskan pipa ini merupakan kelanjutan dari proyek Cisem Tahap I yang telah selesai pada tahun 2023. Sedangkan proyek Cisem Tahap II sendiri meliputi ruas Batang – Cirebon – Kandang Khaur Timur.

“Jadi jaringan gasnya ada dua. Dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah pembangunan Cisem I sudah selesai. Sekarang kita sedang membangun Cisem II,” kata Bahlil di Jakarta, Rabu (10/9/2024).

Menurut Bahlil, setelah Sisem 2 selesai, pemerintah akan terus membangun situs lain di Sumatera yakni Dumai-Sei Mangkay. Dengan begitu, pemerintah bisa menyambungkan bagian-bagian yang belum terintegrasi ke dalam pipa gas nasional.

Karena kalau ini bisa kita lakukan, maka kita bisa menciptakan keseimbangan gas. Sumber gas kita ada di Jatim dan Sumatera. Jadi kalau di Jatim ada kekurangan bisa didatangkan dari Sumatera, ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman menjelaskan, proyek Cisem sendiri akan menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah menghubungkan bagian-bagian yang belum terintegrasi dengan sektor nasional. infrastruktur. saluran gas.

Sebab, di tengah transisi energi bersih, gas diproyeksikan akan tetap menjadi komoditas penting yang diminati berbagai negara.

“Kalau 10 tahun lalu kita masih banyak ekspor, sekarang kita lebih banyak memanfaatkannya di dalam negeri,” ujarnya dalam program Energy Corner Harian.

Namun yang menjadi permasalahan adalah dua jalur transmisi yang masih belum tersambung yakni Cirebon-Semarang dan Dumai-Sei Mangkay. Oleh karena itu, pemerintah akan berupaya membangun kedua jalur transmisi tersebut.

“Tapi antara Aceh dan Jatim masih ada dua ruas yang terputus, belum tersambung. Dua ruas ini kami namakan Cirebon-Semarang, dari Semarang hingga Cirebon. Lokasi lainnya di Sumatera ada di Dumai Sei Mangkei,” ujarnya. .

Selain itu, Laode mengatakan, berdasarkan laporan Global Energy Mix yang diterbitkan International Energy Agency (IEA), pada tahun 2022 struktur energi dunia akan terus didominasi oleh batu bara (27%), minyak – 30%, gas alam – 30%. 23%, dan sumber energi terbarukan hanya 12%.

Namun, pada tahun 2030, pangsa batubara diperkirakan akan turun tajam menjadi 16%, pangsa minyak akan turun menjadi 26%, dan pangsa energi terbarukan akan meningkat tajam menjadi 29%. Menariknya, gas hanya turun 2%, dari 23% menjadi 21%.

“Faktanya, di seluruh dunia, negara-negara di seluruh dunia masih mengandalkan gas ini untuk mendukung transisi. Jadi kita sebagai pemerintah yang mengatur aturan tentu perlu mempersiapkan hal ini agar kata kunci percepatan bisa kita patuhi,” ujarnya.

Sementara itu, untuk memastikan Indonesia siap menghadapi tren global ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang merevisi beberapa peraturan gas. Salah satunya adalah revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2019.

“Apa maksudnya? Kami berharap dengan regulasi yang dinamis seperti ini, peninjauan ini juga dapat mempercepat pertumbuhan infrastruktur gas itu sendiri,” ujarnya.

(pgr/pgr)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Indonesia bisa hemat 200 rupee kalau begini



Artikel selanjutnya

Bukan Rp 19 Ribu, Ini Harga Asli LPG 3 Kg.


Post Comment