RI Bisa Hasilkan 60 Ton Emas Tahun Depan, Ini Pemilik Pabriknya
Jakarta, Harian – Pada tahun 2025, produksi emas di Indonesia mencapai 50-60 ton. Hal ini akan terjadi di pabrik pengolahan dan pemurnian (smelting) tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia. (PTFI).
Manajemen Freeport Indonesia berencana memulai produksi emas di Pabrik Pengilangan Logam Mulia (PMR) yang merupakan bagian integral dari smelter tembaga pada November 2024. Tanpa batasan, pabrik emas ini bisa menghasilkan 50-60 ton emas per tahun.
“Selain tembaga, kami akan memproduksi emas. Kami akan mulai menambang emas yang jumlahnya sekitar 50-60 ton itu bulan depan, akhir bulan ini, atau bulan depan,” jelas Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas kepada Harian dalam wawancara dengan Harian. Program Mining Zone, dikutip Jumat (11/10/2024).
Emasnya sendiri, kata Tony, merupakan produk sampingan dari smelter yang diproyeksikan menjadi single stream copper smelter terbesar di dunia.
Tony mengatakan sebagian emas yang ditambang PTFI nantinya akan dibeli oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Dia mengatakan Antam diperkirakan bisa menyerap 20 ton emas.
“Negosiasi dengan Antam sudah berjalan terkait emas. Antam akan membelinya, tapi tidak seluruhnya, hanya sebagian saja. Mungkin 20 ton, tapi mungkin informasi ini masih ada, ada Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding). Jadi Antam akan mengangkat kurang lebih 20 ton. “Sisanya akan kami sebarkan ke beberapa tempat lain,” jelas Tony.
Selain itu, Tony mengatakan, smelter tembaga kedua milik PTFI kini sudah mulai berproduksi dan kapasitasnya akan ditingkatkan secara bertahap. Namun, produksi penuh katoda tembaga direncanakan setidaknya pada Januari 2025.
“Kami sudah memulai produksi dan kemudian akan ditingkatkan secara bertahap hingga Desember 2024. Jadi mulai awal Januari 2025 kapasitas produksi sudah penuh,” jelas Tony.
Seperti diketahui, pada Senin (23/9/2024) pembukaan produksi katoda tembaga perdana berlangsung di smelter kedua PTFI di JIIPE, Gresik, Jawa Timur yang turut disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Smelter di JIIPE Gresik diproyeksikan menjadi smelter tembaga single stream terbesar di dunia, dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga 1,7 juta ton per tahun dan produksi katoda tembaga 600.000-700.000 ton per tahun.
Bersama dengan smelter pertama yang dioperasikan oleh PT Smelting, kedua fasilitas tersebut akan mengolah total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun.
Total biaya investasi proyek yang menempati lahan seluas 104 hektar ini mencapai US$3,7 miliar atau setara Rp 58 triliun.
Sekitar 100 ribu katoda tembaga dari pabrik PTFI akan diserap oleh PT Hailiang Group, perusahaan foil tembaga yang juga akan membangun pabrik di JIIPE, Gresik.
(pgr/pgr)
Artikel berikutnya
Bahlil mengatakan, pabrik di RI ini bisa menghasilkan 60 ton emas murni per tahun.
Post Comment