Rusia Cs Siapkan ‘Senjata Pemusnah’ Dolar, RI Berani Ikut?



menter-luar-negeri-sugino-hadiri-ktt-brics-plus-intagramsugiono56_169 Rusia Cs Siapkan 'Senjata Pemusnah' Dolar, RI Berani Ikut?




Jakarta, Harian – Indonesia secara resmi telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan kelompok negara berkembang BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) yang secara agresif berupaya melakukan de-dolarisasi, atau mengakhiri dominasi dolar dalam sistem perekonomian global.

Namun, surat ketertarikan atau pernyataan ketertarikan untuk bergabung dengan BRICS tidak dimaksudkan untuk bergabung dengan negara tersebut dalam melakukan de-dolarisasi dalam arti anti-Amerika, namun terbatas pada mendukung penciptaan sistem keuangan global baru yang lebih efisien. .

“Kami sebenarnya melihat ini sebagai perekonomian yang efisien,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Jumat (25/10). 2024)

Ia menekankan, prinsip Indonesia sebagai perekonomian terbuka adalah selalu mencari peluang ekonomi yang menciptakan efisiensi. Dengan demikian, ketika sistem keuangan yang lebih efisien yang ditawarkan BRICS muncul, Indonesia akan berpartisipasi aktif di dalamnya, secara bebas dan tetap berpedoman pada prinsip non-alignment.

“Enggak, kalau begitu kita bicara khusus politik saja untuk berada di pihak itu, di pihak itu, tidak. Selama digitalisasi membuat proses transaksi dunia menjadi efisien, kita pasti akan memanfaatkannya. Itu sebabnya kami juga memiliki mata uang lokal. transaksi ya LCT,” kata Edi.

Sembari membangun sistem ekonomi dan keuangan global yang lebih inklusif, Indonesia juga akan terus fokus mendukung inisiatif global yang menciptakan keseimbangan, bukan hanya prinsip efisiensi ekonomi, agar lebih kompetitif.

“Kami ingin proses perdagangan, seperti biaya logistik kami, murah dan proses transportasi kami terjangkau sehingga semuanya menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, kami tidak ingin terbawa oleh manifesto yang justru berujung pada hal-hal yang membuat Indonesia menjadi tidak seimbang,” tegas Edi.

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin resmi membuka KTT BRICS dengan menyerukan terciptanya sistem pembayaran internasional alternatif yang dapat mencegah Amerika Serikat (AS) menggunakan dolar sebagai senjata politik.

“Dolar digunakan sebagai senjata. Kami benar-benar melihat hal ini terjadi. Saya percaya bahwa ini adalah kesalahan besar dari mereka yang melakukan hal ini,” kata Putin seperti dikutip pada pertemuan puncak BRICS di kota Kazan, Rusia. Diterbitkan oleh The Guardian pada Kamis (24 Oktober 2024).

Dalam pidatonya di KTT hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan penggunaan mata uang lokal dibandingkan dolar atau euro “membantu menjaga pembangunan ekonomi sebisa mungkin bebas dari politik di dunia modern.”

Putin juga menyerukan pembentukan Inisiatif Pembayaran Lintas Batas BRICS. Dokumen tersebut juga mendukung proyek pembiayaan Bank Pembangunan Baru BRICS dalam mata uang lokal dan transformasinya menjadi “lembaga pembangunan multilateral yang besar.”

(arj/pengusir hama)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Geng CS Rusia-Tiongkok kian luas



Artikel berikutnya

Geng Rusia-Tiongkok secara sistematis melakukan dedolarisasi dan mempersiapkan sistem keuangan baru


Post Comment