Terungkap Alasan Banyak Kantor Cabang BRI Ditutup, Diganti Ini



direktur-utama-pt-bank-rakyat-indonesia-persero-tbk-sunarso-memberikan-pemaparan-dalam-acara-repnas-national-conference-awardi-6_169 Terungkap Alasan Banyak Kantor Cabang BRI Ditutup, Diganti Ini




Jakarta, Harian – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dikabarkan telah memangkas sejumlah anak perusahaannya. Hal ini sejalan dengan tren transformasi digital yang semakin berkembang.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, layanan dari cabang yang ditutup tersebut kemudian dialihkan ke agen BRILink yang tersebar di seluruh kios.

Menurut Sunarso, transformasi BRI merupakan tahap kedua yang disebut BRIvolution 2.0. Visi BRI adalah menjadi grup perbankan paling berharga di Asia Tenggara dan pelopor inklusi keuangan. Sunarso menekankan bahwa inklusivitas adalah kunci pada tahap ini.

“Jadi sebenarnya kami menutup cabang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat yang kami paketkan dalam kerangka inklusi keuangan. Oleh karena itu, agen BRILink dirancang untuk memfasilitasi pertukaran ekonomi, pertumbuhan ekonomi inklusif, dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebesar-besarnya,” jelas mereka. Sunarso di segmen Money Talks Power Lunch Harian Selasa (11 Mei 2024).

Ia mengatakan, hasil kajian BRI menunjukkan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya digital. Masih banyak masyarakat yang lebih memilih layanan perbankan melalui agen.

“Belum lagi digital kok. Aku masih enggan ke bank, aku masih lebih suka ke warung yang dekat dengan rumahku, tetangga, dll. Tapi masalahnya, tetap butuh kehadiran fisik dan kemudian juga sentuhan pribadi.” , pungkas Sunarso.

Sunarso mengatakan, agen BRILink mirip dengan layanan cabang BRI sebenarnya, namun berbentuk agen. Agen tersebut bisa berupa kios, toko kelontong, dan sebagainya.

“Tujuannya untuk menjangkau masyarakat lebih luas, lebih dalam dan lebih murah untuk meningkatkan inklusi keuangan di daerah-daerah, terutama yang belum terjangkau layanan perbankan formal,” tambah Sunarso.

Dikatakannya, saat ini jumlah agen BRILink terus bertambah hingga mencapai 1.022.000 agen di seluruh Indonesia pada tahun ini. Bahkan, Sunarso ingat, pada tahun 2015 jumlah agen BRILink masih berkisar 75.000.

Sisi bisnisnya juga menggiurkan. Sunarso mengatakan BRI menerima fee sebesar Rp1,5 triliun dari agen BRILink pada tahun lalu.

Katanya, agen tersebut mendapat bayaran sekitar dua kali lipat dari BRI. Sebab, porsi royalti yang mereka terima lebih besar dibandingkan yang diterima BRI. Sunarso memperkirakan agen BRILink di seluruh Indonesia akan memperoleh pendapatan antara Rp2,5 hingga 3 triliun.

Hal ini membuktikan masih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan pelayanan fisik. Pasalnya, volume transaksi melalui agen BRILink mencapai Rp 1,427 triliun pada tahun 2023. Sedangkan pada tahun ini, volume transaksi agen BRILink mencapai Rp 1,170 triliun hingga September saja.

Artinya, memiliki BRI dengan agen yang bersedia menutup beberapa cabangnya dan dapat terus melayani masyarakat lebih dalam, lebih luas, dan kemudian menjangkau lebih banyak masyarakat. Dan ternyata volume transaksi melalui lapak tersebut sangat besar. “, jelas Sunarso.

(Oh)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Alasan BRI menutup cabang dan mempromosikan agen BRIlink



Artikel selanjutnya

Besar! Sunarso dinobatkan sebagai CEO Terbaik Finance Asia


Post Comment