Tiga Tahun Berdiri, Simak Milestone Thorcon Power Indonesia



thorcon_169 Tiga Tahun Berdiri, Simak Milestone Thorcon Power Indonesia




Jakarta, Harian– PT Thorcon Power Indonesia berperan penting sebagai perusahaan nuklir, khususnya dalam mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Seperti diketahui, energi nuklir merupakan salah satu energi alternatif yang digalakkan untuk mencapai tujuan transisi energi. Hal ini terjadi seiring fokus dunia dalam mendorong transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Salah satu sumber energi ramah lingkungan yang digunakan dalam inisiatif ini adalah energi nuklir.

Direktur Operasi PT Thorcon Power Indonesia Bob S. Effendi mengatakan ada banyak pencapaian (tonggak pencapaian) apa yang telah dicapai Thorcon di Indonesia selama tiga tahun terakhir. Salah satunya dengan rampungnya proposal studi kelayakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang telah diajukan ke Dewan Energi Nasional.

“Memang banyak perusahaan lain yang menyatakan akan membangun PLTN, tapi mereka masih ngomong dan belum berbuat apa-apa. Tapi FS dan lain-lain sudah kita lakukan, ini yang pertama, artinya kita ke depan 2-3 tahun selebihnya,” dan berbagai kajian sudah kami selesaikan,” ujarnya kepada Harian, Selasa (11 Mei 2024).

Tentunya sebagai salah satu perusahaan nuklir Indonesia, PT Thorcon Power Indonesia terus mendorong pengembangan PLTN di Indonesia. Tiga tahun sejak berdirinya, berbagai upaya telah dilakukan pada tahun 2021 untuk mempercepat pengembangan PLTN, termasuk penyelesaian studi kelayakan atau feasibility study terkait PLTN.

Pada Agustus 2024, PT Thorcon Power Indonesia mengajukan proposal kepada Dewan Energi Nasional untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Indonesia. PT Thorcon Power Indonesia rencananya akan mendaftarkan lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya pada Desember 2024.

Seperti diketahui, PT Thorcon Power Indonesia sedang mempersiapkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Pulau Kelasa yang terletak 32 km dari Pulau Babel. PLTN ini rencananya akan beroperasi pada 2030-2031 dengan nilai investasi Rp17 triliun.

“Mengapa kami memilih ini karena kami menyadari adanya kegelisahan masyarakat, meskipun kami menjamin bahwa teknologi kami aman, yang memastikan kemungkinan terjadinya kejadian seperti Fukushima adalah nol, namun kegelisahan itu tetap ada, jadi kami memilih pulau yang jauh. jauh dan tidak berpenghuni, pencapaian ini juga menyelesaikan penyelidikan lokasi. “Awal Desember kita akan mendaftarkan lokasi pertama PLTN, itu akan menjadi situs bersejarah karena belum pernah ada sebelumnya,” ujarnya. ditambahkan.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Tenaga Nuklir (Bapeten) Sugeng Sumbarjo menilai pemanfaatan energi nuklir sangat penting untuk merangsang penggunaan energi bersih dan mencapai net zero emisi (NZE) pada tahun 2060. Hal ini dikarenakan energi nuklir mempunyai karakteristik tidak menghasilkan emisi, murah, efisien dan konsisten dalam produksi energi dibandingkan dengan sumber energi ramah lingkungan lainnya. Bahkan, energi nuklir juga dianggap sebagai sumber energi untuk menunjang masa kini dan masa depan.

“Kalau ditanya betapa pentingnya memiliki PLTN, target NZE adalah tahun 2060. NZE ini berarti emisi yang dihasilkan seimbang dengan emisi yang akan terkena dampak untuk mencapai target tersebut. Pembangkit listrik tenaga nuklir harus menjadi bagian dari upaya ini untuk mendukung kebutuhan energi di masa depan karena “tenaga nuklir itu ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi karbon dioksida sama sekali,” jelasnya.

Juga Wakil Ketua KPK Artinya Indonesia juga masih membutuhkan tenaga nuklir.

“Bagi Selandia Baru tanpa tenaga nuklir, hal ini sulit, ingat kita mempunyai listrik per kapita sebesar 1.200 kWh, target dewan energi nasional adalah 5.000 kW per kapita, 4 kali lebih banyak untuk mencapai hal ini dengan populasi 2050 hingga 320 juta, kita bisa Jika Anda Coba hitung, kita memerlukan listrik yang besar dan bersih, maka energi nuklir adalah pilihan terbaik dan dalam jangka panjang murah per kapita. Torcon menghitung, dengan teknologi saat ini, mirip dengan pembangkit listrik tenaga batu bara yang dijual dengan harga Rs 1.000 per buah. Murah dan kompetitif dibandingkan energi fosil,” tutupnya.

Sebagai informasi, baru-baru ini PT Thorcon Power Indonesia mengganti logonya dengan yang baru. Logo tersebut mencerminkan komitmen perusahaan dalam menyediakan EBT di Indonesia, khususnya di bawah pemerintahan baru.

Saat ini Torcon yakin pembangkit listrik tenaga nuklir bisa dipercepat, sesuai harapan Presiden RI Prabowo Subianto bahwa kita akan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir dalam 10 tahun ke depan.

(bul/bul)

Tonton videonya di bawah ini:

Merayakan 3 tahun berdirinya, Thorcon mendorong pengembangan PLTN Merah Putih



Artikel berikutnya

Rencana Ingushetia untuk pembangunan tenaga nuklir telah terungkap dan detailnya


Post Comment