Zulhas Pimpin Rapat Bahas Irigasi Sampai Impor Garam, Begini Hasilnya
Jakarta, Harian – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus mempercepat pelaksanaan program prioritasnya, salah satunya adalah mencapai swasembada pangan. Dalam rapat terbatas para menteri pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan (Zulhas), sejumlah menteri membahas berbagai langkah strategis menuju kemandirian pangan.
Rapat yang berlangsung hampir dua jam itu dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Suleiman, serta perwakilan kementerian lain yang membawahi bidang pangan. Lantas, apa saja yang dibicarakan di Rathas?
Zulkhas membeberkan topik pembahasan Ratas PertamaYakni terkait penguatan peran penyuluh pertanian. Ia mengatakan, pemerintah akan menerbitkan Keputusan Presiden (Perpres) yang mengatur secara terpusat kerja para profesional pertanian.
“Baru disepakati nanti kegiatan penyuluh pertanian yang kini tersebar di berbagai daerah akan diatur dengan Perpres, diatur oleh pemerintah pusat, (melalui) Menteri Pertanian, baru akan terjadi harmonisasi. Nanti. kata Zulhas saat jumpa pers usai Ratas di ballroom gedung KKP Mina Bahari III, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Zulhas mengatakan, saat ini jumlah penyuluh pertanian mencapai 37-38 ribu orang, dan ke depan jumlah penyuluh akan ditambah menjadi satu penyuluh untuk setiap desa.
“Karena pertanian akan luas. Menanam padi, jagung, menanam tanaman; makan kelapa, makan kopi, makan coklat, dll. Dan juga berkebun. Petani kita perlu diajari cara menggunakan pupuk, cara menggunakan bibit yang baik dan lain sebagainya. “Dengan demikian, pusat akan terlibat dalam sosialisasi pertanian,” jelasnya.
Kemudian diskusi KeduaZulhas menjelaskan, saat ini banyak sawah yang hanya bisa ditanami setahun sekali karena bergantung pada curah hujan. Keterbatasan anggaran di tingkat daerah kerap menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur irigasi.
“Kami sepakat irigasi tetap menjadi tanggung jawab Bupati atau Gubernur sesuai aturan. Namun jika daerah tidak mampu, Kementerian Pertanian (Kementan) bisa mengambil alih pembangunannya,” ujarnya.
Sedangkan topik utama pembahasannya adalah ketigamengenai percepatan swasembada garam. Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trengono mendapat amanah penting untuk memastikan Indonesia tidak lagi mengimpor garam konsumen mulai tahun 2024.
“Tahun depan kita tidak boleh lagi mengimpor garam untuk konsumsi, ini diatur dalam Perpres Nomor 126 Tahun 2022 (percepatan pengembangan garam nasional), tidak boleh lagi. Jadi tanggung jawabnya besar, dan setelah dua tahun industri juga harus bisa memproduksi garam sendiri, impor lagi dilarang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zulhas menuturkan, target swasembada pangan yang semula ditetapkan pada tahun 2028, kini dipercepat menjadi tahun 2027, sebagaimana ditetapkan Presiden Prabowo pada acara G20 Brasil dan APEC. Ia mengatakan seluruh kementerian terkait harus bekerja keras untuk memastikan Indonesia setidaknya mandiri dalam produksi beras, jagung, dan garam konsumen pada tahun 2027.
“Waktu kita singkat. Kami yakin melalui kerja keras semua pihak, Insya Allah tujuan tersebut bisa kami capai,” pungkas Zulhas optimis.
(Oh)
Artikel selanjutnya
Video: Zulha dan Satgas Pemusnahan Barang Impor Ilegal di Chikaranga
Post Comment