Daftar 8 Pengganti Gula Terbaik dan Terburuk untuk Kesehatan
Batavia, – Mengonsumsi makanan manis memang menyenangkan dan meningkatkan energi tubuh. Umumnya makanan atau minuman menggunakan pemanis buatan agar lebih enak.
Namun pemanis buatan juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Menghadiri berbagai penyakit, seperti diabetes, jantung, dan kanker. Selain mengganggu kesehatan, gula juga memiliki sifat adiktif. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui jenis pemanis alami buatan yang baik dan buruk bagi kesehatan. Berikut penjelasannya dilansir Health.
Pengganti gula alami yang sehat
Pemanis alami mungkin lebih sehat daripada gula biasa, tetapi pemanis terbaik bergantung pada preferensi selera Anda, kebutuhan kesehatan, dan pemanis apa yang digunakan.
1. buah
Buah-buahan segar seperti pisang, beri, dan kurma memiliki rasa manis alami dan kaya nutrisi yang dapat menunjang kesehatan secara keseluruhan. Ditambah lagi, serat dalam buah ini membantu memperlambat penyerapan gula oleh tubuh, sehingga membantu mengatur kadar gula darah.
Buahnya bisa digunakan sebagai topping yogurt, dicampur menjadi smoothie, dan ditambahkan ke makanan yang dipanggang.
Menggunakan buah sebagai pemanis alami meningkatkan cita rasa hidangan tanpa menambahkan kalori kosong dan bahan tambahan buatan.
2. Buah biksu
Buah biksu merupakan buah berbentuk bulat kecil dari tanaman Siraitia Grosvenorii yang berasal dari Asia Tenggara. Buah ini telah digunakan dalam pengobatan Tiongkok selama berabad-abad, namun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) baru saja menyetujui ekstrak buah biksu sebagai alternatif pemanis.
Buah biksu mengandung gula alami seperti glukosa dan fruktosa, namun rasa manis yang kuat berasal dari mogrosidanya, senyawa 200-350 kali lebih manis dari sukrosa.
Selama proses pengolahan, kulit dan biji buah dibuang sehingga sari buahnya dapat dikumpulkan menjadi bubuk pekat dan dikeringkan. Meskipun gulanya nol kalori, ekstrak buahnya sekitar 300 kali lebih manis dari sukrosa.
Selain rasanya yang manis, mogrosides juga memiliki sifat antioksidan yang berpotensi sebagai antikanker.
3. Madu liar
Madu liar adalah rasa manis alami yang dibuat oleh lebah dengan menggunakan nektar tanaman berbunga.
Madu liar yang tidak dipasteurisasi sebagian besar terdiri dari fruktosa dan glukosa, tetapi juga mengandung sedikit vitamin dan mineral. Madu liar mengandung vitamin B, zat besi, potasium, dan mangan.
Namun, manfaat kesehatan utama dari mengonsumsi madu liar yang tidak dipasteurisasi adalah sifat antimikroba dan antioksidannya. Rasa manis alaminya dapat memuaskan hasrat akan gula sekaligus membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif dan peradangan.
4. Sirup maple
Sirup maple dibuat menggunakan getah atau getah dari pohon maple. Sebuah lubang dibor dengan hati-hati di pohon maple, dan saat getahnya mengalir keluar, getahnya dikumpulkan dalam sebuah wadah.
Kemudian sarinya direbus hingga sebagian besar airnya menguap, menyisakan sirup yang kental, lengket, dan manis. Jusnya, setelah disaring untuk menghilangkan kotoran, siap untuk mempermanis berbagai masakan.
Meskipun sirup maple murni mungkin memiliki kalori yang sebanding dengan gula rafinasi, sirup maple dianggap sebagai alternatif yang lebih baik karena kandungan nutrisinya. Sirup maple murni mengandung antioksidan dan banyak mineral penting, seperti mangan dan seng.
Namun tidak semua sirup maple diciptakan sama. Warna sirup akan bervariasi tergantung di mana ia dipanen, namun beberapa produk komersial mungkin mengandung sirup jagung fruktosa tinggi dalam jumlah besar.
5. Gula kelapa
Gula kelapa semakin populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai alternatif yang lebih alami dan biadab dibandingkan gula biasa. Gula kelapa memiliki indeks glikemik yang jauh lebih rendah dibandingkan gula pasir, yang berarti berdampak lebih rendah terhadap kadar glukosa darah.
Gula kelapa terbuat dari getah pohon yang direbus, dan gula yang dihasilkan mempertahankan banyak nutrisi dalam sarinya. Gula kelapa mengandung potasium, zat besi, zinc dan kalsium.
Selain itu, gula kelapa memiliki jumlah gula yang sama dengan gula biasa sehingga mudah untuk diganti pada resep lain.
Hindari pemanis alami
Meskipun banyak pilihan pemanis alami menawarkan manfaat sehat, ada juga beberapa pemanis alami yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dalam jangka pendek atau panjang. Mereka mengikuti:
1. Nektar agave
Agave Nectar telah menjadi populer sebagai alternatif gula yang sehat, namun penelitian menunjukkan bahwa ia memiliki efek samping yang mengganggu yang mungkin meniadakan manfaatnya. Nektar agave mengandung fruktosa dalam kadar yang cukup tinggi sehingga dapat menurunkan aktivitas fisik dan meningkatkan lemak tubuh.
2. Sin Gula
Alkohol gula terdapat secara alami pada buah-buahan dan sayuran tertentu, namun juga dapat diproduksi secara kimia. Gula alkohol seperti xylitol dan erythritol memberikan lebih sedikit kalori dibandingkan gula biasa, namun dapat menyebabkan iritasi saluran cerna jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
3. Sirup Jagung Fruktosa Tinggi
Sirup jagung fruktosa tinggi dibuat dengan mengubah pati menjadi gula cair. Selama produksi, sebagian glukosa yang ditemukan dalam pati jagung diubah menjadi fruktosa, sehingga menghasilkan kadar fruktosa yang tinggi dalam sirup.
Penelitian telah menunjukkan bahwa fruktosa dalam makanan dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
(Hsy/hsy)
Terimakasih
Post Comment