Jari seorang anak laki-laki berumur 4 tahun dipotong setelah hendak diurapi

ayah-dan-anak_169 Jari seorang anak laki-laki berumur 4 tahun dipotong setelah hendak diurapi




Batavia, – Seorang anak laki-laki berusia empat tahun di Tiongkok harus diamputasi jarinya. Kejadian ini bermula saat ayahnya membawanya ke tukang pijat untuk mengobati infeksi jamur di kuku telunjuk kirinya.

Seorang anak laki-laki bermarga Lin dibawa oleh ayahnya di kaki Panti Pijat Luozhendong di Kota Chongqing, Tiongkok pada Juli 2013.

Dalam Morning Post di South China Morning Post Tiongkok, sebuah surat kabar lokal mengklaim bahwa mereka memiliki obat yang dapat menyembuhkan masalah anak laki-laki tersebut. Terapis kemudian mengoleskan krim obat ke kuku yang terinfeksi dan mengikatnya dengan perban elastis. Biaya pengobatannya dikatakan 600 yuan atau sekitar Rp.

Dua hari kemudian sang ayah memperhatikan bahwa jari-jari putranya menjadi lebih kecil dan hitam. Dia segera membawanya ke rumah sakit, di mana dokter mendiagnosisnya menderita kanker.

Dokter mengatakan ujung jari telunjuk kiri Lin harus diamputasi untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Seorang anak dianggap mempunyai kecacatan 10 derajat.

Jadi ayahnya meminta lebih dari 200.000 yuan (Rp 454 juta) ke toko pijat. Sayangnya, tuntutan tersebut ditolaknya karena dianggap terlalu berat.

Ayahnya melaporkan pertanyaan tentang kebijakan konsumen dewan distrik pada bulan Februari lalu. Dewan menilai krim penghilang jamur kuku tersebut tidak memiliki izin resmi. Krimnya juga hanya memiliki sifat mensterilkan dan tidak dapat menyembuhkan apapun.

Dewan juga menemukan nama panti pijat tersebut berbeda dengan yang tercantum dalam izin usahanya.

Di pengurus perusahaan, penulis memegang anak cacat tersebut. Dewan juga mendesak mereka untuk menghentikan bisnis mereka, dan membayar keluarga anak laki-laki tersebut sebesar 160.000 yuan (Rp 360 juta).

Atas kejadian tersebut, pemerintah setempat pun mengingatkan konsumen untuk berobat.

Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM) menyatakan bahwa kaki adalah akar tubuh. Oleh karena itu, banyak yang percaya bahwa pijat kaki merupakan solusi efektif untuk mengatasi rasa lelah dan penyakit ringan.

Beberapa panti pijat kaki telah didenda karena menjual obat tradisional Tiongkok tanpa izin.

Sebelumnya pada bulan Mei, sebuah persidangan di provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, dilaporkan oleh surat kabar Jiancha Daily telah mengadili 16 orang yang mengumpulkan tiga juta yuan (Rp 6,7 miliar) dari lebih dari 10 pengunjung di kaki lantai kayu tersebut. Mereka menjual krim pijat kepada para korban yang mereka klaim memiliki rahasia pengobatan Tiongkok yang dapat menyembuhkan segala jenis penyakit pada tahun 2022.

Sementara itu di media sosial, banyak netizen yang menuding ayah Lin tidak bertanggung jawab terhadap putranya.

“Seorang ayah yang ceroboh malah menggantung putranya daripada pergi ke rumah sakit untuk menjaga kesehatannya,” kata seseorang tentang Douyin.

(HSy/hsy)

Lihat di bawah:

Video: Parle Resto & Cafe, Tingkatkan Pengalaman Kuliner Indonesia!

Terimakasih

Post Comment