Stres Picu GERD & Asam Lambung Kambuh, Mitos atau Fakta?
Harian, – Menjelang akhir tahun, tidak sedikit karyawan atau pekerja yang rentan mengalami stres akibat banyaknya tugas dan tugas berat yang harus diselesaikan. Di tengah kesibukan tersebut, para pekerja setidaknya pernah mendengar imbauan untuk tidak memaksakan diri agar terhindar dari risiko GERD.
Benarkah stres bisa memicu risiko GERD?
Pertama, penting untuk mengetahui apa itu GERD. Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD) adalah suatu kondisi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menimbulkan rasa nyeri dan rasa terbakar pada tulang dada.bersendawa). Nyeri akibat GERD seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk bekerja.
GERD merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang melanda banyak negara, termasuk Indonesia. Diketahui 1 dari 4 orang atau setidaknya 24,8 persen penduduk Indonesia mengalami GERD
Itu tergantung pada Sekolah HarvardStres emosional pada seseorang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk GERD. Saat stres terjadi, fungsi otot sfingter esofagus bagian bawah kemungkinan besar akan menurun. Sfingter esofagus adalah penghubung antara lambung dan kerongkongan.
Tapi yang kedua saluran kesehatanTentang penelitian yang dipublikasikan Jurnal Persatuan Gastroenterologi Amerika pada tahun 1993 menunjukkan bahwa penderita GERD yang mengalami stres mengalami gejala nyeri, namun tidak menunjukkan peningkatan asam lambung. Selain itu, penelitian lain telah dipublikasikan Gastroenterologi pada tahun 2008 juga menunjukkan hasil serupa.
HHubungan antara stres dan GERD masih menjadi perdebatan. Saat ini, sebagian besar ilmuwan percaya bahwa situasi stres membuat tubuh lebih sensitif. Saat stres terjadi, reseptor rasa sakit di otak perlu berubah agar tubuh menjadi sensitif terhadap peningkatan kadar asam lambung.
Jika iya, bagaimana cara mengatasi GERD yang kambuh karena stres?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi stres agar GERD tidak kambuh lagi, yaitu dengan melakukan olahraga ringan; menghindari makanan penyebab asam lambung, seperti pedas dan asam; kamu akan tidur nyenyak; rileks; mencari pernikahan; seperti bermain dengan binatang.
Selain itu, orang yang berisiko tinggi terkena GERD juga disarankan untuk mengurangi asupan kopi yang pada dasarnya adalah “teman” bekerja setiap hari.
Ahli diet di MyNetDiary, Sue Heikkinen, mengatakan kafein dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, katup antara esofagus dan lambung. Hal ini dapat menyebabkan isi asam lambung masuk ke kerongkongan sehingga menimbulkan gejala GERD yang tidak nyaman.
(HSy/hsy)
Artikel berikutnya
12 Makanan Yang Bisa Cepat Menurunkan Asam Lambung & GERD
Terimakasih
Post Comment