Tak heran jika warga Indonesia ingin berobat ke Malaysia, tak hanya murah…

poster-promosi-berisi-ajakan-untuk-berobat-ke-malaysia-tak-jauh-kantor-kementerian-kesehatan-ri-viral-di-media-sosial_169 Tak heran jika warga Indonesia ingin berobat ke Malaysia, tak hanya murah...




Batavia, – Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia terang-terangan mempromosikan layanan kesehatan murah di Tanah Air. Berikut WNI yang berdiri di depan KBRI untuk berobat di Malaysia.

Banyaknya warga Indonesia yang memprioritaskan layanan kesehatan di Malaysia bukanlah hal baru. Ternyata biaya yang murah bukan satu-satunya alasan yang mendorong warga Indonesia untuk berobat ke Malaysia dan Singapura, atau bahkan sekadar menjalani eksperimen medis.

Adib Khumaidi Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr. Adib Khumaidi mengatakan, alasan sebagian besar masyarakat Indonesia berobat ke Malaysia dan Singapura adalah selain obat dan transportasi yang murah, yang kedua adalah kenyamanan pasien dalam berkomunikasi dengan dokter.

Menurut dia, hal ini perlu diperhatikan oleh lebih banyak tenaga medis di Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

“Sekarang kami selalu mengatakan bahwa kemampuan komunikasi medis di Indonesia perlu ditingkatkan, karena salah satu alasan pasien berobat ke Malaysia atau Singapura adalah salah satu alasan mengapa mereka menganggap komunikasi di sana lebih baik daripada di Indonesia,” ujarnya. Adib diceritakan detikcom beberapa waktu lalu.

“Kenapa pembiayaannya murah? Karena ada politisi negara, peraturan publik seputar bebas pajak, khususnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” pungkas Dr. Adib.

Kerugian Indonesia karena warganya berobat ke luar negeri

Padahal, pemerintah Indonesia mengetahui banyak WNI di negara tetangga yang mengutamakan kesehatan. Hal tersebut juga sempat disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden mengungkapkan, jumlah masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri untuk berobat lebih dari 1 juta orang.

Indonesia jelas kaya dengan kondisi ini. Sebab, kekuatan ekonomi telah hilang.

“Kita rugi US$ 11,5 Miliar, kalau dirupiahkan hilang Rp 180 T karena masyarakat kita tidak mau berobat di rumah,” kata Presiden saat menghadiri Rakernas Kesehatan ICE BSD, Tangerang, bulan April lalu.

Berdasarkan catatan pemerintah, tujuan obat hewan Indonesia antara lain Singapura, Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat.

Presiden mencatat, Indonesia memang tertinggal dalam bidang kesehatan. Saat ini, rasio guru di Indonesia berada pada angka 0,47 dibandingkan jumlah penduduk di Tanah Air.

Menurut standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), rasio ideal jumlah dokter, termasuk dokter dan dokter spesialis umum, adalah 1/1000 atau 1 dokter per 1000 penduduk. Jika suatu negara berhasil memenuhi “garis emas” maka dapat dihasilkan masyarakatnya yang bahagia dan bertanggung jawab di bidang kesehatan.

Angka terakhir yang didapat dari WHO dan Bank Dunia, rasio Indonesia adalah 0,47/1000. Angka tersebut membawa Indonesia menempati posisi ketiga di ASEAN setelah Laos 0,3/1000 dan Kamboja 0,42/1000.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Jokowi mengatakan UU Kesehatan dibuat untuk memudahkan generasi muda Indonesia memasuki pendidikan kedokteran, termasuk dokter spesialis yang jumlahnya sangat sedikit.

(Hsy/hsy)

Lihat di bawah:

Video: Hampir 20 Juta Penduduk Indonesia Mengidap Diabetes



Artikel berikutnya

Tak heran jika banyak WNI yang berobat ke Malaysia-Singapura, ini alasannya


Terimakasih

Post Comment