Jenis start yang digunakan dalam lari jarak menengah
Jakarta (ANTARA) –
Dalam olahraga lari terdapat perbedaan start yang digunakan. Mirip dengan start yang digunakan pada lari jarak menengah.
Lari jarak menengah biasanya menempuh jarak 800 hingga 1500 meter. Pada jarak ini, lari jarak menengah memerlukan keseimbangan antara kekuatan dan kecepatan masing-masing pelari, sehingga biasanya digunakan start berdiri.
Berbeda dengan lari cepat, lari jarak menengah menggunakan start berdiri. Permulaannya dilakukan dengan posisi berdiri, pinggul diangkat dan dimiringkan ke depan, mata memandang ke depan dan siap berlari.
Saat berlari jarak menengah, kaki Anda harus mendarat bola tumit bolaArtinya kaki harus mendarat di ujung tumit dan mengarahkan jari kaki ke depan.
Teknik melakukan start berdiri dalam lari jarak menengah.
- Saat sinyal “siap” diberikan, posisinya harus berada di belakang garis start.
- Saat isyarat siap diberikan, letakkan kaki kanan tepat di belakang Anda dan tekuk sedikit kaki kiri ke depan.
- Saat badan sedikit condong ke depan, kaki kiri menjadi pusat beban tubuh untuk siap berlari.
- Siku didekatkan ke badan dan sedikit ditekuk, kemudian lengan dibiarkan menggantung bebas agar lebih rileks.
- Dengan leher rileks dan kepala menghadap ke depan, pandangan Anda harus diarahkan lurus ke depan untuk mencapai garis finis.
- Ketika isyarat “ya” diberikan, pelari mulai mendorong kakinya untuk berlari ke depan dengan kecepatan maksimal.
Teknik lari lari jarak menengah.
- Setelah belokan awal dari garis start, pelari 800m mempunyai kesempatan untuk memilih jalurnya. Pelari harus mengambil posisi terbaik untuk mengontrol kecepatannya. Hal ini untuk memastikan tenaga pelari tidak terkuras di awal putaran.
- Pelari 1500 meter tidak harus melalui putaran start terlebih dahulu. Sesaat setelah start, pelari juga dapat memilih jalur.
- Pelari mengayuh dengan kedua kakinya sesuai arah yang diinginkan, dengan tetap menjaga posisi tubuh bagian atas tetap miring dan mengayunkan kedua lengan agar kaki tidak cepat lelah.
- Gerakan lengan saat berlari harus lebih kuat dibandingkan dengan langkah kaki. Mengayunkan lengan membantu menjaga ritme langkah dan menyeimbangkan tubuh.
- Atur pernapasan Anda saat berlari. Saat kecepatan lari dirasa belum maksimal, pelari bisa menarik dan membuang napas sebanyak tiga kali. Saat berlari dengan kecepatan lebih tinggi, pernapasan harus lebih cepat, yaitu dua kali tarik napas dan dua kali embusan napas.
Wartawan : Putri Atika Chairulia
Editor : Alviansya Pasaribu
Hak Cipta © ANTARA 2024
Post Comment