Kisah Nenek Maarten Paes, Seorang Blijvers yang Jadi Korban Perang Dunia Kedua di Indonesia

, Jakarta – Nama Maarten Paes kian meroket berkat penampilan apiknya bersama Indonesia di dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ia merupakan pemain naturalisasi baru Tim Garuda yang tidak memiliki darah Indonesia di tubuhnya.

Meski begitu, Paes masih bisa dinaturalisasi karena neneknya, Nel Appels-van Heijst, adalah seorang Blijvers, atau keturunan Belanda asli etnis Eropa atau Kaukasia yang lahir di Indonesia sebelum kemerdekaan. Diketahui, Nenek Paes lahir di Par, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Dalam wawancara dengan FC Dallas, Paes mengatakan neneknya tinggal di Indonesia selama kurang lebih enam tahun sebelum diusir akibat Perang Dunia II. “Nenek saya tinggal di sana (Indonesia) sekitar lima atau enam tahun, lahir di sana, tinggal di sana, dan kemudian terjadi Perang Dunia II,” ujarnya, seperti dikutip dari kanal YouTube FC Dallas.

“Dan kemudian selama beberapa tahun (neneknya tinggal) di kamp Spanyol-Jepang. Setelah itu, beberapa tahun kemudian, dia kembali ke Belanda dengan kapal laut. Kemudian dia kembali (ke Indonesia) selama beberapa tahun, dan kemudian kembali ke Belanda. ,” – Paes menambahkan.

1335707_720 Kisah Nenek Maarten Paes, Seorang Blijvers yang Jadi Korban Perang Dunia Kedua di IndonesiaPenjaga gawang Indonesia Martin Paes menangkap bola saat melawan Australia pada laga babak ketiga Grup C Kualifikasi Asia Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Pertandingan berakhir imbang dengan skor 0-0. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Periklanan

Paez juga mengatakan bahwa neneknya kehilangan ibunya saat Perang Dunia II. Meski harus melalui pengalaman buruk selama tinggal di Indonesia, Paes mengatakan neneknya tetap bersyukur mendapat kesempatan merasakan hidup di Indonesia dan karena neneknya pun ia memutuskan untuk membela timnas Indonesia. “Dia selalu berbicara dengan sangat menghormati bangsa dan negara dan memberikan pengaruh yang besar dalam hidup saya.”

“Saya ingin bermain untuk Indonesia karena pertama-tama, ini adalah penghormatan terhadap kenangan nenek saya yang telah meninggal dunia. Itu (bermain di timnas Indonesia) adalah pembicaraan terakhir saya sebelum dia meninggal. Kami membicarakannya dan saya bisa melihatnya dari senyuman di matanya, itu sangat berarti baginya,' kata Paez.

Kiper Dallas itu akhirnya bisa tampil berseragam Merah Putih, meski harus melalui jalan yang berliku. Debutnya sungguh tidak main-main. Paes dinobatkan dua kali Pemain terbaik pada laga timnas Indonesia melawan Arab Saudi dan Australia yang berakhir imbang di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pilihan Editor: Usai bermain untuk Tim Indonesia di SUGBK, Maarten Paes memastikan akan tetap berhubungan dengan pemain Garuda lainnya.

Post Comment