Mengenal jenis-jenis nama Bulan purnama beserta penjelasannya
Jakarta (HARIAN) – Bulan purnama yang merupakan fase puncak bulan purnama (bulan purnama), merupakan fenomena alam yang selalu menarik perhatian banyak orang. Peristiwa ini terjadi ketika Bulan berhadapan langsung dengan Matahari dan Bumi berada di antara keduanya.
Dengan cara ini, sisi Bulan yang menghadap Bumi menerima sinar matahari penuh, sehingga tampak bulat sempurna dan cerah di langit malam. Namun tahukah Anda kalau bulan purnama ada lebih dari satu jenis? Ada beberapa variasi bulan purnama yang masing-masing memiliki keunikan dan makna tersendiri.
Nama Bulan Purnama berasal dari tradisi budaya penduduk asli Amerika, yang mencerminkan hubungannya dengan alam dan cara hidup. Biasanya terjadi 12 bulan purnama dalam setahun, namun dalam kondisi tertentu jumlahnya bisa mencapai 14 jika terjadi fenomena bulan langka pada waktu tertentu.
Baca juga: BMKG: Saat ini puncak fenomena Hunter Moon bisa disaksikan di Kepulauan Riau
Di bawah ini adalah nama-nama jenis bulan purnama yang perlu Anda ketahui beserta penjelasannya menurut sumber Astrodvorian.
Jenis bulan purnama
1. Januari: Serigala Bulan (Serigala Bulan)
Serigala Bulan atau Wolf Moon, bulan purnama pertama di awal tahun, dinamai berdasarkan kebiasaan serigala melolong saat lapar karena kekurangan makanan di musim dingin.
2. Februari: bulan salju (Bulan Salju)
bulan salju atau Bulan Salju, yang muncul pada bulan purnama bulan Februari, dinamakan demikian karena biasanya curah salju yang tinggi pada bulan tersebut.
Baca Juga: Supermoon Terakhir Tahun 2024 Akan Muncul di Langit Indonesia Besok
3. Maret: Cacing Bulan (Bulan Cacing Tanah)
Cacing Bulan atau Worm Moon, yang terjadi pada bulan purnama bulan Maret, diyakini oleh penduduk asli Amerika menandai peralihan dari musim dingin ke musim semi. Pada saat ini, tanah yang sebelumnya beku mulai mencair dan cacing tanah mulai bermunculan ke permukaan, menandakan bahwa tanah siap untuk ditanami.
4. April: Bulan Merah Muda (Bulan Merah Muda)
Bulan Merah Muda atau “Bulan Merah Muda” tidak mengacu pada warna bulan yang sebenarnya, melainkan mekarnya bunga liar di musim semi. Bunga yang dimaksud adalah phlox yang tumbuh melimpah di berbagai wilayah Amerika Utara.
5. Mei: Bunga Bulan (Bunga Bulan)
Bunga Bulan atau Flower Moon, yang terjadi saat bulan purnama bulan Mei, menandai saat bunga mulai mekar sempurna di musim semi. Fenomena ini menandai masa ketika berbagai tanaman, bunga, dan pepohonan tumbuh dan berkembang sehingga menciptakan lanskap yang berwarna-warni.
6 Juni: bulan stroberi (Bulan Stroberi)
bulan stroberi atau Strawberry Moon yang terjadi pada bulan purnama bulan Juni yang menandai waktu panen stroberi. Bulan ini stroberi mencapai puncak kematangan dan siap dipanen. Biasanya ini merupakan salah satu buah beri pertama yang matang di musim panas.
Baca Juga: Pakar BRIN Himbau Warga Waspada Banjir Rob Akibat Fenomena 'Super Moon'
7 Juli: Buck Bulan (Rusa Bulan).
Buck Bulan atau Bulan Rusa, yang terjadi pada bulan purnama bulan Juli, dinamakan demikian karena tanduk rusa mulai membesar pada bulan ini. Setelah musim kawin, rusa jantan dan anggota keluarga rusa lainnya melepaskan tanduknya.
8. Agustus: Bulan ikan sturgeon (Bulan Ikan Sturgeon)
Bulan ikan sturgeon atau Moonlight Sturgeon, yang muncul pada bulan purnama di bulan Agustus, namanya diambil dari spesies ikan air tawar kuno berukuran besar yang berasal dari Great Lakes. Ikan ini sering ditangkap di danau dan sungai pada akhir musim panas, menandai puncak musim penangkapan ikan sturgeon saat ini.
9. September: Bulan Panen (Panen Bulan) / Bulan jagung (Bulan Jagung)
Bulan Panen atau Harvest Moon, juga dikenal sebagai Bulan jagung atau Corn Moon, muncul pada bulan purnama bulan September. Fenomena ini menandai saat tanaman siap dipanen pada akhir musim panas. Cahaya bulan yang terang dan matahari terbit yang dini hari memungkinkan petani untuk terus memanen hingga malam tiba.
10 Oktober: Bulan Pemburu (Pemburu Bulan)
Bulan Pemburu atau Hunter's Moon yang terjadi pada bulan purnama bulan Oktober sangat erat kaitannya dengan tradisi berburu di musim gugur. Pada saat ini, orang-orang mulai mengumpulkan makanan jika terjadi musim dingin. Cahaya bulan yang terang dan lamanya waktu terbitnya matahari memberikan keuntungan bagi pemburu dalam mengamati dan mengintai mangsanya di malam hari.
Baca juga: Inilah Alasan Fenomena Supermoon Bisa Pengaruhi Pola Tidur Anda
11.November: Bulan Berang-berang (Bulan Berang-berang)
Bulan Berang-berang atau Bulan Berang-berang, yang terjadi pada bulan purnama bulan November, dikaitkan dengan aktivitas hewan dalam persiapan menghadapi musim dingin. Selama periode ini, berang-berang sibuk membangun dan memperbaiki bendungan serta rumahnya. Selain itu, mereka mengumpulkan persediaan makanan untuk bertahan hidup di musim dingin.
12. Desember: Bulan Dingin (Bulan Dingin)
Bulan Dingin atau Bulan Dingin, bulan purnama terakhir di bulan Desember, dinamakan demikian untuk menggambarkan suhu yang sangat dingin dan membekukan serta menandakan awal musim dingin.
13. Bulan Biru (Bulan Biru)
Bulan biru atau Blue Moon adalah bulan langka yang menunjukkan siklus bulan yang berlangsung sekitar satu bulan. Karena jarak dua bulan purnama adalah 29,5 hari, maka dibutuhkan 354 hari untuk menyelesaikan 12 siklus fase bulan. Akibatnya, bulan purnama ke-13 dalam tahun kalender terjadi setiap 2,5 tahun sekali, yang disebut Bulan biru.
14. Bulan darah (Bulan darah)
Bulan darah atau Blood Moon adalah bulan langka yang terjadi saat gerhana bulan total, yaitu saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Dalam posisi ini, Bumi menghalangi sinar matahari langsung mencapai Bulan. Sinar matahari kemudian dihamburkan menjadi panjang gelombang merah dan oranye yang lebih panjang dan kemudian dibiaskan di atmosfer bumi, sehingga permukaan Bulan tampak kemerahan.
Baca Juga: Doa Syukur Saat Melihat Bulan Purnama Tulisan Arab Latin dan Artinya
Baca juga: Cari Tahu Apa Itu Bulan Purnama dan Kapan Terjadinya?
Reporter: Sean Anggiateda Sitorus
Redaktur: Surianto
ANTARA
Post Comment